Jumat, 09 November 2018

DIVERSIFIKASI KONSENTRIK DAN KONGLOMERAT


DIVERSIFIKASI KONSENTRIK DAN
DIVERSIFIKASI KONGLOMERAT

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Strategis
Dosen : Arti Yusdiarti, SP.,MM

KELOMPOK 4




Disusun oleh :
Santia Afandi                                  A. 1410379
Anisa Oktaviani Kurnia                  A. 1510766
M Robi Ruslan                               A. 1511016
M Abdurrohman Sunaryo               A. 1510767
Sulaiman Abbas                              A. 1410655





PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2017

A.    Pengertian Strategi
Menurut David (2011:18-19) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi georafis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture. Strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Tjiptono (2006:3) istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi juga bisa diartikan suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer pada daerah – daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari definisi tersebut penulis menyimpulkan bahwa pengertian strategi adalah hal hal yang perusahaan ingin lakukan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam buku Analisis SWOT Teknis Membedah Kasus Bisnis, Rangkuti (2013:3-4) mengutip pendapat dari beberapa ahli mengenai strategi, di antaranya :
1.      Chandler : Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya.
2.      Learned, Christensen, Andrews, dan Guth : Strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak.
3.      Argyris, Mintzberg, Steiner dan Miner : Strategi merupakan respons secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat memengaruhi organisasi.
4.      Andrews, Chaffe : Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan.


B.     Strategi Diversifikasi
1.    Diversifikasi Konsentris
Diversifikasi konsentris, yaitu strategi yang menjalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produkyang ada saat ini. Keterkaitan dalam hal : kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan pemasaranyang sama. Enam hal yang bisa menjadi pedoman kapan diversifikasi konsentris tepat dilakukan, yaitu :
·      Ketika organisasi bersaing dalam industri yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya lambat.
·      Ketika menambah produk baru, namun masih terkait, akan meningkatkan penjualan produk yang ada saat ini secara signifikan.
·      Ketika produk baru, namun masih terkait, dapat di tawarkan dengan harga yang sangat bersaing.
·      Ketika produk baru, namun masih terkait mempunyai fluktuasi penjualan musiman yang menyeimbangkan fluktuasi penjualan perusahaan tersebut saat ini.
·      Ketika produk-produk organisasi saat ini dalam tahap daur hidup produk yang menurun.
·      Ketika organisasi mempunyai tim manajemen yang kuat.
2.    Diversifikasi konglomerat (Conglomerate Diversification)
Diversifikasi konglomerat, yaitu penambahan produk baru dan dipasarkan pada pasar baru yang tidak terkait dengan yang ada saat ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit.
Menurut Purwanto (2008:120) “Strategi ini dilakukan dengan cara mengakuisisi perusahaan lain yang memiliki line of business yang sama sekali berbeda”. Strategi ini dilakukan untuk beberapa alasan, di antaranya :
·      Perusahaan di dalam industri yang pertumbuhannya lambat mengakuisisi perusahaan yang berada dalam industri yang berkembang cepat dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan total.
·      Perusahaan yang memiliki kelebihan uang cash sering mendapatkan bahwa investasi dalam industri yang berbeda merupakan strategi yang sangat menguntungkan.
·      Perusahaan yang mengakuisisi memiliki kemampuan manajemen, finansial dan teknik serta pemasaran yang bisa diaplikasikan kepada perusahaan yang lebih lemah sehingga dapat meningkatkan kemampuan laba perusahaan yang lemah tersebut.
·      Perusahaan melakukan diversifikasi dengan maksud membagi-bagi risiko ke dalam beberapa industri.

C.    Perusahaan Diversifikasi Konsentris
Contoh Perusahaan yang menggunakan strategi Diversifikasi Konsentris yaitu :
1.    PT Media Nusantara Citra (MNC). Tbk.
·           Dampak Positif
-          Bisa bersaing dengan perusahaan yang satu bidang ditengah-tengah banyaknya suatu peluncuran-peluncuran baru
-          Bisa membuat para konsumen lebih mudah mengakses suatu berita
·           Dampak Negatif
-          Banyaknya sumberdaya manusia yang harus ditambah yang berpengetahuan tinggi tentang teknologi
·         Alasan PT Media Nusantara Citra (MNC).Tbk melakukan startegi konsentrik dalam menjalankan bisnisnya karena ingin bersaing dan bertahan pada bisnisnya ditengah perkembangan zaman yang gaya hidupnya semakin tinggi. Oleh karena itu, PT MNC Group mengembangkan bisnisnya dengan membuat produk-produk media publish sebagai pendukung dari bisnis majalah, koran dan bisnis informasi lainnya agar tidak tertinggal dengan perusahaan media informasi lainnya.
2.    Kelompok Bisnis Femina
·         Dampak Positif
-          Menjadi nilai tambah yang lebih baik lagi bagi perusahaan femina dikalangan konsumen
-          Bisa bertahan dibisnis informasi dan gaya hidup yang semakin tinggi
·         Dampak Negatif
-          Produk atau bisnis baru dari femina ini masih bertumpu pada akumulasi keahlian setiap individu pegawainya
·         Alasan kelompok bisnis Femina melakukan startegi diversifikasi konsentrik, karena mengikuti perkembangan zaman dan adanya keinginan untuk mengembangkan bisnisnya. Oleh karena itu, Femina melakukan startegi diversifikasi konsentrik untuk mengembangkan bisnisnya dengan membuka percetakan, penerbitan online (online publishing), distribusi dan sirkulasi sebagai bisnis pendukung dalam mengembangkan bisnis majalahnya.
3.    PT Astra Honda
·         Dampak Positif
-          Menambah jenis tranportasi baru yang dilengkapi teknologi canggih sesuai kebutuhan jaman sekarang
·         Dampak Negatif
-          Harganya yang relative tinggi membuat konsumen kelas menengah kebawah harus memikirkan ulang untuk bisa memiliki produk tersebut
·         Alasan utama PT Astra Honda melakukan startegi konsentrik dalam kegiatan bisnisnya adalah untuk membantu terjualnya suatu produk maupun jasa yang dihasilkan oleh PT Astra Honda. Selain itu, karena tinggi dan ketat nya persaingan bisnis sejenis sehingga menuntut perusahaan berteknologi seperti PT Astra Honda untuk dapat melakukan perkembangan produk yang diinginkan oleh konsumen agar tetap dapat bertahan dan bersaing mengikuti perkembangan zaman.

D.    Perusahaan Diversifikasi Konglomerat
Contoh Perusahaan yang menggunakan strategi Diversifikasi Konglomerat yaitu :
1.      PT Raja Garuda Mas atau PT Royal Golden Eagle
Mulanya bergerak pada pengelolahan kayu lapis, didirikan sukanto pada 1967. Grup bisnis itu kelak mengubah namanya menjadi Royal Golden Eagle (RGE) pada 2009 dengan terus mengembangkan bisnis pada pengelolaan sumber daya alam. Ini macam bisnis kertas, Indorayon pada 1988 hingga Asia Pacific ResourcesInternational Limited  (APRIL) pada 1994. Bisnis lainnya juga menyangkut kelapa sawit serta minyak dan gas.
RGE (Royal Golden Eagle) mengelola sekelompok perusahaan manufaktur berbasis sumber daya alam yang beroperasi di berbagai negara. Ragam bidang usaha kami mulai dari sektor hulu yang meliputi pengembangan sumber daya alam yang berkelanjutan dan pemanenan hingga pengolahan menjadi produk, di mana perusahaan-perusahaan kami menghasilkan beragam produk yang memiliki nilai tambah untuk pasar global. Melakukan perubahan melalui pengolahan sumber daya alam dengan penuh tanggung jawab dan berkelanjutan
·      Dampak Positif
-          Menciptakan nilai tambah dari setiap inovasi produk yang dibuat baru.
-          Menjadi pemimpin industri dalam aspek operasional.
-          Di percaya secara global dari kualitas produk yang dihasilkan.
·      Dampak Negatif
-          Banyak bahan yang berasal dari sumberdaya alam sehingga menjadi pusat perhatian karena perusahaan ini bergerak dalam sektor yang bisa mencemari lingkungan.
·      Alasan mengapa melakukan strategi diversifikasi konglomerat, dengan Komitmen perusahaan ini pada pembangunan berkelanjutan, konservasi dan pengembangan masyarakat menjadi alasan cara kami beroperasi, sebagaimana kami berusaha sebaik mungkin untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, bagi negara dan bagi perusahaan.
2.      PT Unilever
Unilever memiliki berbagai produk yang luar biasa lebih dari 400 merek yang unik dalam kehidupan konsumen di seluruh dunia. Saat konsumen mencari makanan bergizi seimbang atau es krim yang memanjakan selera, sabun dengan harga yang terjangkau dan dapat melawan penyakit, sampo mewah, atau produk perawatan rumah tangga sehari-hari, ada peluang besar bahwa merek yang mereka pilih adalah salah satu dari merek unilever.
Tujuh dari sepuluh rumah di seluruh dunia setidaknya menggunakan satu produk Unilever, dan rangkaian merek produk rumah tangga yang terkemuka di dunia termasuk Lipton, Knorr, Dove, Axe, Hellmann’s, dan Omo. Merek lokal tepercaya yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus konsumen di pasar lokal seperti Blue Band, Pureit, dan Suave.
·      Dampak Positif
-       Prinsip Bisnis Berkelanjutan Unilever (USLP) merupakan inti dari model bisnis unilever. Prinsip ini mengatur cara unilever menghindarkan perkembangan bisnis dari dampak lingkungan, seraya meningkatkan dampak positif bagi masyarakat.
-       Unilever bertujuan untuk membuat dampak positif dalam berbagai cara: melalui merek, operasi dan hubungan komersial, melalui kontribusi sukarela kami, dan melalui berbagai cara keterlibatan unilever dengan masyarakat.
-       Masyarakat bersifat dinamis, dengan wawasan tren maka unilever juga bisa mempertahankan keuntungan kompetitif.
-       Membangun merek melalui inovasi berdasarkan manfaat yang dibuka oleh sains dan teknologi.
·      Dampak Negatif
-       Unilever menyadari bahwa pertumbuhan yang mengorbankan orang lain atau lingkungan adalah sesuatu hal yang tidak dapat diterima dan secara komersial tidak akan berkelanjutan. 
·      Alasan mengapa perusahaan melakukan strategi diversifikasi konglomerat yaitu perusahaan ingin berinovasi dengan memberikan manfaat kepada konsumen dalam mengikuti tend zaman pada saat ini hingga menuju kehidupan berkelanjutan dan dapat mempertahankan keuntungannya dengan menguasai hampir seluruh pangsa pasar yang ada di dunia.
3.      PT Maspion Indonesia
Grup Maspion memiliki lima bidang bisnis yang menjadi andalannya. Yang pertama adalah bidang produk konsumen. Bidang bisnis ini akrab bagi ibu-ibu rumah tangga karena memproduksi panci teflon, termos plastik, kulkas, kompor gas, pompa air, kipas angin dan sebagainya. Yang bergerak dalam bidang ini paling tidak PT Maspion, PT Trisula Pack Indah, PT Royal Chemical, PT Maspion Flatware, dan PT Indofibre Mattres Indonesia.
Bidang bisnis kedua adalah bidang konstruksi material dan industri di mana Maspion memiliki tujuh anak perusahaan. PT Maspion, PT Maspion Kencana, PT Indal Steel Pipe, PT Alumindo Light Metal Industry, PT Aneka Kabel Cipta Guna, PT Indal Aluminium Industry, dan PT Indalex.
Bisnis properti juga digeluti oleh kelompok usaha raksasa ini. Beberapa proyek yang bisa disebutkan di sini adalah Maspion Mall, Wisma Maspion, Wisma Moneter, Pondok Maspion, CIMAC, PT Bintang Osowilangun, PT Maspion Industrial Estate, PT Alumindo Industrial Estate, PT Altap Prima Industrial Estate.
·      Dampak Positif
-       Melindungi pasar nasional dari serbuan produk import murah tapi tidak berkualitas.
-       Dengan strategi ini Maspion dapat memimpin pasar dengan berteguh prinsip pada Pertama, kesetiaan, kemampuan, dan kerja keras.
Kedua, memimpin pasar dengan memberikan keuntungan yang kompetitif terutama kepada semua konsumen. Ketiga, kesatuan dan kebersamaan. Keempat, pertumbuhan yang berkesinambungan. Kelima, memperhatikan kepuasan konsumen.
·      Dampak Negatif
-       Persaingan yang ketat dalam strategi ini, karena Maspion belum benar-benar bisa menaklukan pasar di dunia.
-       Produk lokal tidak terlalu banyak diminati oleh konsumen karena brand image dari setiap konsumen berbeda-beda.
·         Alasan mengapa perusahaan tersebut melakukan strategi diversifikasi konglomerat karena ingin memperluas pangsa pasar baik di domestik maupun di dunia, khususnya Indonesia agar konsumen dapat mencintai produk lokal.














DAFTAR PUSTAKA

PDFlibrary.binus.ac.id>eColls>eThesisdoc
Mengunduh pada, 12 November 2017
            Mengunduh pada, 13 November 2017
            Mengunduh pada, 13 November 2017
            Mengunduh pada, 13 November 2017
Mengunduh pada, 13 November 2017







CONTOH PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS


PROPOSAL 
STUDI KELAYAKAN BISNIS CV. NATURE FARM

Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu : Arti Yusdiarti, SP., MM
                         








                Disusun Oleh :
                                                Iqbal Habibi                      
A. 1510986
                                                Sardita                               
A. 1510291
                                                Adit Hidayat                      
A. 1510645
                                                Bidari Silmi                       
A. 1510448
                                                Anisa Oktaviani Kurnia  
A. 1510766


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN 
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR 
2018

DAFTAR ISI



DAFTAR TABEL 

Tabel 1 Kebutuhan dana dan investasi ................................................................. 21
Tabel 2 Biaya tetap per tahun ............................................................................... 22
Tabel 3 Biaya variabel per tahun .......................................................................... 22
Tabel 4 Kalkulasi penerimaan selama 5 tahun ..................................................... 23
Tabel 5 Biaya penyusutan ..................................................................................... 24

DAFTAR GAMBAR 

Gambar 1 Lay-out CV. Nature Fam ..................................................................... 17
Gambar 2 Logo CV Nature Tea Powder................................................................ 27
Gambar 3 Kemasan Nature Tea Powder ............................................................... 27

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 

Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia sangat dipengaruhi oleh sinar matahari. Sinar matahari mampu memberikan keuntungan bagi kehidupan manusia, seperti mencegah dan mengobati gangguan pada tulang, serta sebagai aktifator provitamin D. Selain itu, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi, sehingga membuat pertanian serta perkebunan di Indonesia tumbuh subur dan memiliki beragam jenis hasil pertanian serta perkebunan. Diantara sekian banyak hasil pertanian dan perkebunan, terdapat beberapa tanaman yang dapat berfungsi sebagai obat atau memiliki manfaat yang sangat besar dan salah satunya adalah Teh .
Teh merupakan minuman berkafein yang diolah dengan cara menyeduh bagian pucuk atau tangkai daun yang telah dikeringkan. Beberapa jenis teh yang beredar di masyarakat adalah teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.
Teh hijau adalah salah satu dari hasil perkebunan Indonesia yang memiliki manfaat sangat besar. Teh hijau dengan nama Latin Camelia sinensis ini dapat tumbuh didaerah beriklim tropis dengan ketinggian 200-2000 meter diatas permukaan laut. Teh hijau banyak digunakan sebagai alternatif pengobatan secara herbal. Besarnya efek samping yang ditimbulkan oleh terapi farmakologis, membuat pengobatan secara alternatif ini sangat banyak dilakukan.
Teh hijau dikenal mengandung antioksidan sangat tinggi yang mampu memberikan perlawanan terhadap radikal bebas. Selain itu, teh hijau juga dikenal sebagai antikanker,  antimikroba, menurunkan  kolesterol  darah,  mengurangi  gula  darah, mencegah  arthritis,  mencegah  kerusakan  hati,  mencegah  gigi  berlubang, mencegah resiko keracunan makanan dan sebagai penurun berat badan.
Maka dari itu hadirlah Nature Tea Powder yang  bergerak dalam pengelolaan Teh Hijau murni tanpa campuran bahan lainnya, dengan nama produk Nature Tea Powder untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen atau masyarakat yang mulai sadar akan penting nya hidup sehat dengan cara meminum teh hijau.

1.2 Ruang Lingkup 

Berdasarkan latar belakang diatas, ruang lingkup permasalan yang perlu dibahas yaitu mengenaik gambaran umum tentang kondisi usaha baik dari segi potensial maupun bidang usaha itu sendiri. 

1.2.1 Gambaran Umum Potensi Usaha 

Memperhatikan mengenai permintaan teh hijau dalam bentuk serbuk yang dimasa sekarang sedang trend dan permintaan dapat dikatakan meningkat. Permintaan yang dapat langsung dikonsumsi sendiri ataupun di olah sebagai tambahan dari bahan baku suatu makanan atau minuman. Usaha ini juga dapat memberdayakan para petani teh yang ada di sekitaran pabrik, sehingga mencari supply teh yang baik untuk dijadikan bahan baku dalam jangka pendek maupun panjang. 
Peluang yang didapatkan ialah belum banyak pabrik yang mengelola teh biasa menjadi powder, maka dari itu usaha ini dapat dikembangkan lebih meningkat agar dapat memenuhi permintaan. 

1.2.2 Gambaran Usaha Industri 

Dengan melihat keadaan pasar untuk produk nature tea powder saat ini masih dikenal baru sehingga peluangnya masih terbuka terlebih untuk ditawarkan kepada para industri yang akan menggunakan bahan tambahan teh powder ini. Pesaing dari beberapa perusahaan yang mengelola produk yang sama dapat dikatakan masih sedikit sehingga peluang pasar masih dapat dikatakan banyak, akan tetapi beberapa perusahaan yang menjual produk sejenis telah dikenal jauh lebih dulu. Dengan begitu nature tea powder akan tetap bersaing secara sehat dan akan memperhatikan bahan baku derta kualitas yang terbaik untuk di pasarkan. 

1.3 Maksud dan Tujuan Usaha 

Berdasarkan uraian diatas, maksud dan tujuan yang akan dicapai oleh CV. Nature Farmyaitu bagaimana usaha dalam mengembangkan suatu produk yang sedang trend ini dapat berjalan sesuai dengan rencana. Produk yang diberi nama “Nature Tea Powder” diharapkan dapat memberikan hasil yang baik dan diminati oleh para konsumen serta layak untuk dijalankan sebagai usaha berkelanjutan. 


BAB II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1 Aspek Pasar 

2.1.1 Permintaan 

a.       Permintaan pada saat ini 
Dalam perkembangan teh hijau pada saat ini sedang berada dipuncak populer, dalam artian konsumsi teh hijau di Indonesia sedang meningkat. Teh merupakan salah satu komoditas yang disukai oleh masyarakat Indonesia, dari berbagai tingkat usia. Pada saat ini tingkat usia dari 16 hingga 25 tahun lebih menyukai Teh hijau, terlebih teh yang siap saji atau sudah berbentuk minuman. Teh hijau saat ini juga menjadi lifestyle (perkembangan gaya hidup) dari berbagai kalangan masyarakat, karena teh hijau ini dapat di campurkan dengan berbagai jenis makanan ataupun minuman sehingga menjadi khas dan lebih diminati. 
b.      Prospek Permintaan ke depan 
Perkembangan gaya hidup akan terus berkembang hingga kapanpun, selagi manusia dapat meningkatkan inovasi terhadap suatu produk yang dapat memikat konsumen. Semakin majunya teknologi, maka tidak sedikit orang yang lebih mementingkan kesehatannya, dengan memilih produk yang berkualitas, bagus dan terjamin dari segi manfaat, kehalalan, dan keamanannya. 

2.1.2 Penawaran

a.       Perkembangan penawaran saat ini
Perkembangan penawaran di sektor pengolahan teh hijau menjadi bubuk saat ini sudah sangat berkembang ditandai dengan adanya banyak perusahaan dan industri rumahan yang sudah lebih merintis usaha pengolahan teh hijau menjadi bubuk. Maka dari itu cv pengolahan teh hijau dengan adanya perkembangan penawaran saat ini dan permintaan yang semakin berkembang menjadi salah satu peluang untuk bergerak di industri pengolahan teh hijau.
b.      Prospek penawaran dimasa yang akan datang
Adanya pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan trend gaya hidup sehat menjadi salah satu nilai prospek penawaran dimasa yang akan datang untuk industri pengolahan teh hijau. Kerja sama antara cv kami dan para petani teh lokal merupakan strategi cv kami guna untuk keberlanjutan dan meningkatkan produksi di masa yang akan datang sehingga kebutuhan bahan baku selalu tersedia.

2.1.3 Pesaing 

Java Matcha adalah produsen matcha/greentea powder berasal dari Bandung Jawa Barat – Indonesia. Menggunakan bahan baku 100% steamed greentea terbaik dari perkebunan teh di Jawa Barat, bahan baku teh  hijau tersebut kemudian di olah sendiri, dengan metode tertentu sehingga menghasilkan matcha/greentea powder murni dengan kualitas terbaik, dengan harga yang lebih kompetitif.
Terdapat 4 produk dari Java Matcha ini, yaitu : 
1.      Matcha Sencha, matcha halus yang diolah dari 100% sencha grade ekspor, warna hijau ketika di seduh bagus untuk diminum langsung/ dijadikan bahan baku makanan dan minuman melalui berbagai macam variasi sajian. Harganya mulai dari : 
100 gr   = Rp.   60.000,-
200 gr   = Rp. 100.000,-
500  gr   = Rp. 225.000,-
1000 gr = Rp. 400.000,-.
2.      Matcha Latte, produk olahan dari matcha sencha yang dikombinasikan dengan bahanbahan nabati dan gula. Menjadikan matcha latte ini memiliki citarasa yang lezat dan menyehatkan, dapat disajikan dengan cara panas atau dingin. Harganya mulai dari :
1 sachet (sekali seduh 30gr) = Rp. 6.000,-
1 Pack (10 sachet) = Rp. 55.000,-
1 Karton (10 pack) = Rp. 500.000,-.
3.      Sencha Tea Powder, dengan kehalusan greentea 120 mesh, diambil dari steamed greentea grade 1 ekspor. Bagus untuk dijadikan bahan baku produk kecantikan seperti lulur, masker muka, sabun, lotion, dll. Harganya mulai dari :
100 gr    = Rp.   30.000,-
200 gr    = Rp.   55.000,-
500  gr    = Rp. 110.000,-
1000 gr  = Rp. 200.000,-.
4.      Teh Sencha, sencha adalah jenis teh paling populer dan biasa di minum di jepang sehari-hari. Jenis sencha bermacam-macam tergantung kualitas dan harga yang tergantung kapan jenis teh ini dipetik, yang paling awal dipetik adalah yang terbaik. Semakin cepat daun teh dipetik, daun-daun teh tersebut diuap atau dipapar sinar matahari untuk mencegah oksidasi (fementasi). Teh jenis ini mempunyai perpaduan rasa manis yang lembut dengan sedikit rasa pahit dan mempunyai aroma menyegarkan. Sangat baik dikonsumsi secara rutin untuk meningkatkan kualitas kesehatan tubuh dan pikiran. Harganya mulai dari : 
500  gr   = Rp. 100.000,-
1000 gr = Rp. 185.000,-. 

2.2 Aspek Pemasaran 

2.2.1 Segmentasi, Targeting, dan Positioning

a.       Segmentasi 
Segmentasi pasar dari usaha yang akan dijalankan, yaitu sebagai berikut :
Geografis   : Meliputi seluruh wilayah Indonesia, segmen utama saat ini adalah wilayah        Jabodetabek khususnya wilayah Bogor. 
Demografis : Semua golongan dapat menikmatinya. Sesuai usia, di atas 2 tahun.
Psikografis  : Semua knsumen yang memiliki gaya hidup sehat dan praktis.
Perilaku    : Semua konsumen dengan berbagai variasi perilaku. 
b.      Targeting
Target utama untuk nature tea powder ini adalah pasar para industri yang akan mengelola produk, tempat-tempat tertentu seperti restaurant, cafe dan tempat lainnya yang memakai bahan tambahan serbuk green tea. Target kedua yaitu para konsumen rumahan, atau konsumen yang ingin menikmati nature tea powder dengan berbagai varian sebagai tambahan bahan membuat suatu makanan serta minuman. Target konsumen yang dituju ialah konsumen yang mengutamakan kualitas dan memakai produk sesuai dengan kriteria baik.
c.       Positioning 
Strategi yang dilakukan agar posisi produk ada di pemikiran konsumen yang pertama yaitu penentuan nama produk atau merk, yakni “Nature Tea Powder”. Nama ini di ambil karena Teh yang akan diambil memiliki kualitas baik, sehat bagi tubuh dan berbahan dasar alami tanpa campuran zat-zat aneh lain, sehingga di bentuk menjadi serbuk atau powder. Rantai tataniaganya ada dua yang bisa sampai ke konsumen yaitu : 
-          Pabrik => Industri => Konsumen
-          Pabrik => Pedagang besar => Retailer => Konsumen. 

2.2.2 Bauran Pemasaran 

a. Produk 
Strategi pengembangan suatu produk yang dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal tersebut tercermin dari pilihan rasa yang dibeli dan manfaat  yang dicari oleh konsumen. Manfaat yang diinginkan konsumen dalam pembelian teh herbal adalah untuk kesehatan dengan motivasi pembelian faktor pilihan rasa. Oleh karena itu, produk tersebut akan diupayakan sebagai produk bermutu yang memiliki standar terbaik. Nama produk tersebut yaitu “Nature Tea Powder”, dimana serbuk teh yang dapat dinikmati secara langsung dengan dicampurkan air ataupun sebagai bahan tambahan dari berbagai macam makanan atau minuman yang sedang maraknya di masa sekarang.  b. Harga 
Strategi harga yang ditetapkan sangat mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian. Motivasi konsumen dalam melakukan pembelian teh hijau herbal adalah faktor harga. Strategi yang dapat dilakukan adalah pemberian potongan harga untuk jumlah pembelian tertentu. Pertimbangan ini beralasan, karena dapat menarik minat konsumen untuk membeli lebih banyak dan memberikan keringanan biaya dalam pembelian. Harga yang di tetapkan untuk menjual produk “Nature Tea Powder” ialah  100 gram  seharga Rp. 28.000,- dan ukuran 500 gram Rp 120.000,-. c. Promosi 
Promosi ikut memegang peranan penting dalam memberikan pengaruh terhadap penjualan. Promosi yang dilakukan harus disesuaikan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan dari usaha yang dikelola adalah memaksimalkan laba atau keuntungan. Upaya promosi yang dapat dilakukan adalah melalui berbagai kegiatan pameran di Bogor dan kota besar lainya. Selain itu, kami menggunakan media sosial (website, instagram, twitter, dan facebook) karena memiliki peran yang cukup penting dalam penyebaran informasi di dunia maya. Tujuannya untuk menginformasikan kepada konsumen tentang keberadaan “Nature Tea Powder”  dan bermanfaat bagi tubuh, sehat dan alami. Jenis promosi ini cukup murah dan efektif, karena merupakan kegiatan kerja sama, mengingat pangsa pasar yang dibidik adalah semua kalangan.  d. Distribusi (Tempat) 
Tempat penjualan merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan guna menarik perhatian konsumen. Suasana yang nyaman dan bersih akan memberi nilai tersendiri bagi konsumen yang datang ke pabrik “Nature Tea Powder”. Sistem penataan penjualan yang baik dapat memberikan sesuatu yang memudahkan konsumen dalam memilih produk yang akan dibeli di galery. Upaya yang dilakukan dalam penataan penjualan ini berupa memfokuskan untuk satu produk “Nature Tea Powder” dengan satu rasa sesuai bahan dasar alami yaitu teh. Selain itu, Adanya Galery di CV. Nature Farm ini memperkenalkan apa saja yang berhubungan dengan produk yang dibuat mulai dari perkenalan produk, manfaat, khasiat, proses pembuatan, sejarah dan lain sebagainya. 

BAB III ASPEK LEGAL DAN SUMBER DAYA MANUSIA

3.1 Aspek Legal 

3.1.1 Nama Unit Usaha 

Nama Unit Usaha ini diberi nama “CV Nature Farm”, bergerak dalam pengelolaan Teh Hijau murni tanpa campuran bahan lainnya agar Teh ini dapat memaksimalkan khasiat aslinya. Dalam pergerakan perusahaan ini, kami tidak hanya mengelolanya tetapi juga memasarkan Teh yang dikekola dan membuat produk lain dari Teh Hijau ini. 
Nama Organisasi 
: Pabrik “Nature Tea Powder” 
Jenis Organisasi 
: Perusahaan ini bergerah di dalam pengelolaan Teh Hijau dan   memasarkannya “CV. Nature Fam”
Pemilik  

: 
              Iqbal Habibi
              Sardita
              Adit Hidayat Bidari Silmi 
              Anisa Oktaviani Kurnia 
Alamat 

: Gunung Mas, Puncak - Bogor, Jawa Barat.                          

3.1.2 Legalitas Usaha

Dari segi legalitas usaha, unit bisnis ini memiliki beberapa badan hukum untuk melaksanakan usaha bisnis dan menunjang dalam lancarnya usaha di kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang akan kami miliki berkaitan dengan aspek badan hukum, yaitu sebagai berikut :  a. Badan Hukum 
Badan jenis perusahaan  ini adalah CV yang merupakan usaha kami yag dilakukan bersama dengan modal bersama dan keuntungan dibagi bersama. CV adalah Sesuatu badan yang mempunyai kekayaan, hak dan kewajiban yang terpisah dari yang mendirikan dan memilikinya. Tanda keikutsertaan seseorang memiliki perusahaan adalah dengan memiliki saham perusahaan, makin banyak seham yang dimiliki makin besar pula andil dan kedudukannya dalam perusahaan tersebut. Jika terjadi hutang, maka harta milik pribadi dapat dipertanggungkan atas utang perusahaan tersebut, tetapi terbatas pada sahamnya saja. 
b. Tanda Daftar Perusahaan dan Surat Ijin Usaha 
Usaha Pengelolaan Teh Hijau ini memiliki ijin usaha dari dinas pertanian dan perdagagan dan sudah terdaftar sebagai pelaku usaha penjualan Teh Hijau. Sesuai dengan UU no. 3/1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap usaha yang bersifat tetap dan terus menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba.  c. NPWP 
Sebagai unit usaha bisnis, kami juga mendaftar NPWP ke Departemen Perpajakan setempat. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan.
Setiap wajib pajak hanya diberikan satu NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Selain itu NPWP juga dapat dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan. Dalam hal ini berhubungan dengan dokumen perpajakan, wajib pajak diharuskan untuk mencantumkan NPWP yang dimilikinya.
d. Ijin Domisili dan IMB
Kami bermaksud membuat SKDP untuk menunjang kelancaran usaha kami, karena kami mengalih fungsikan lahan pertanian dengan mendirikan sebuah pabrik pengelolaan Teh Hijau yang dekat dengan perkebunan Teh itu senidri. Surat Keterangan Domisili Perusahaan, yang merupakan surat keterangan yang menerangkan domisili atau tempat tinggal tetap dari suatu perusahaan. Sementara eksistensi suatu perusahaan dibuktikan dengan Akta Pendirian, tanah, tempat perusahaan tersebut beroperasi dibuktikan dengan SKDP. e. Bukti Diri
Unit usaha kami juga memiliki bukti diri yang merupakan kepemilikan usaha dan keterangan lain yang berhubungan dengan pengeloaan Teh Hijau hingga ke pemasarannya. 

3.2 Aspek SDM 

3.2.1 Organisasi 


Bagan tersebut di buat agar memudahkan pimpinan, manajer dan bawahannya dapat melakukan pembagian tugasnya masing-masing serta melakukan koordinasi sesuai dengan alurnya.
b. Tingkat Jabatan 
      Pimpinan/Direktur
      Manajer
      Karyawan 
      Security

3.2.2 Kebutuhan Tenaga Kerja 

Dalam menentukan sumber daya manusia dalam perusahaan ini, kami membutuhkan tenaga ahli yang sesuai dengan bidangnya. Bidang disini yang kami maksud adalah tenaga ahli produksi, keuangan, SDM dan pemasaran serta sarana dan prasarana penunjang dari keberlangsungan usaha bisnis ini. 
Tingkat tenaga ahli Manajer kami harap dapat merekrut dari orang yang lulusan sarjana dan minimal memiliki pengalaman minimal 1 tahun, bisa dengan memiliki sertifikat atau keterangan lain sebagai jaminan khusus bahwa pelamar memiliki kemampuan yang tepat di bidangnya. Sedangkan tenaga akhli karyawan lebih mengerucut atau khusus, maka karyawan bisa di rekrut dari lingkungan setempat dan membuat iklan lowongan pekerjaan.  Kami menginginkan karyawan yang memiliki jiwa tanggung jawab, jujur dan ulet dalam mengerjakan tugas-tugasnya. 

3.2.3 Balas Jasa 

Tingkat balas jasa berupa Gaji, BPJS, Jenjang karir, Training, bingkisan THR, dan Bonus prestasi. 

BAB IV ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

4.1 Aspek Teknis 

4.1.1 Lokasi dan Luas Lahan 

CV. Nature Farmberlokasi di dekat perkebunan Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi dapat dikatakan strategi karena posisi pabrik berada dekat dengan perkebunan teh serta tidak begitu jauh dengan pangsa pasar yang akan dituju. Luas yang dimiliki untuk pembangunan pabrik serta kantor yaitu seluas 320 m2 yang terdiri dari 50 m2 kantor, 50 m2 gudang, 200 m2 bangunan pabrik, 20 m2 musholla dan parkir.  

4.1.2 Produksi 

Dalam proses memproduksi Nature Tea Powder ini nyaris hampir sama dengan pembuatan teh pada umumnya, hanya yang membedakan adalah dari proses budidaya dan penggilingan proses penghalusan teh. Dimana perkebunan untuk nature tea powder ini diusahakan untuk menggunakan naungan dengan atap transparan pada saat bulan april sebelum panen pertama dilakukan pada bulan mei, agar matahari tidak langsung mengenai pohon teh. Metode ini banyak digunakan di Jepang yang diberi nama metode Jikagise dan metode Tana. 
Perbedaan dari kedua metode tersebuat adalah, metode Jikagise yaitu Vinyl hitam diletakan langsung di atas tanaman teh sedangkan metode Tana yaitu vinyl hitam di pasang pada kerangka atap untuk menaungi seluruh kebun teh. Kedua metode ini dikenal untuk menghasilkan teh hijau dengan kualitas yang lebih tinggi. Proses produksinya yaitu sebagai berikut : 
a. Pelayuan 
Setelah penerimaan pucuk darikebun, daun ditebar dan diaduk-aduk untuk mengurangi kandungan air yang terbawa. Selanjutnya pemberian uap dilakukan untuk menghentikan aktivitas enzimatik mikroba agar nutrisi dan warnanya tetap sama.
Menurunkan kadar air menjadisekitar 60 – 70 %.  b. Pendinginan 
Bertujuan untuk mendinginkan daun setelah melalui proses pelayuan. 



c. Penggulungan daun 
Proses ini hampir sama dengan pembuatan teh pada umumnya, tetapi untuk proses pembuatan nature tea powder ini daun yang dihasilkan sedapat mungkin tidak remuk atau hancur melainkan hanya tergulung.  d. Pengeringan (Pelayuan pucuk)
Proses pengeringan yang pertama dilakukan dengan menggunakan ECP drier, kemudian dilanjutkan dengan pengeringan menggunakan rotary drier. e. Pemisahan/sortasi (Proses elektrotatis)
Berikut tahap penggilingan ini yaitu pemisahan antara lembar daun agar berbentuk seragam. Proses ini juga memisahkan bagian daun yang lebih tua, tangkai, dan urat yang masih tercampur. Serta dipisahkan berdasarkan rasa, warna dan aroma daun (grading).  f. Penggilingan menjadi serbuk
Penggilingan dilakukan secara perlahan agar diperoleh bubuk/serbuk yang sangat halus (biasanya menggunakan granit/roda batu untuk mencegah bau hangus atau alat penggiling modern). Proses penggilingan berlangsung cukup lama, hingga dihasilkan produk yang sesuai dengan yang diinginkan.  g. Pengemasan dan penyimpanan
Nature tea powder yang dusah jadi dikemas dengan nitrogen dan disimpan pada suhu 20 oC. Nature tea powder ini dapat di simpan di tempat yang gelap dan jauh dari benda-benda berbau tajam, sehingga akan membantu menjaga kesegaran sampai satu tahun selama kemasan belum dibuka. 

4.1.3 Denah Lokasi dan Lay-out Pabrik 




Gambar 1 Lay-out CV. Nature Fam

4.2 Aspek Teknologi 

4.2.1 Rencana Teknologi Usaha

a. Proses  Teknologi Usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk, penjadwalan dan penggajian pegawai, pengawasan kualitas, manajemen limbah, pengawasan biaya penjualan dan pengawasan manajemen olahan Nature Tea Powder. b. Kebutuhan bahan operasi
Kebutuhan bahan operasi olahan teh hijau murni yang dikelola menjadi powder dan nantinya dikoordinasikan dengan pimpinan mengenai kebutuhan operasi yang meliputi jumlah teh hijau murni, bahan tambahan olahan teh hijau murni dan kegiatan pemasaran.
c. Kegiatan perawatan teknologi
Kegiatan perawatan mesin atau teknologi  kami menggunakan tenaga ahli mesin sesuai dengan mesin–mesin yang kami gunakan. Misalnya perawatan oksidasi, sortasi, crush tear curl (CTC) perawatan packing, dan labeling. Perawatan retorvamp, orthidok. Perawatan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan menggunakan tenaga ahli dari mitra kerja kami.

4.2.3 Rencana Pengembangan Usaha

a.       Evaluasi Lokasi
Lokasi yang akan kami pilih untuk mendirikan usaha  “CV Nature  Farm”  adalah di Gunung Mas, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Kami memilih lokasi tersebut karena strategis dan dekat dengan jalan lalu lintas, yang dimana banyak pengunjung alam dari berbagai kota untuk menikmati keindahan alam dan bersistirahat sambil menikmati Nature Tea.
b.      Sarana dan Prasarana
      Sarana yang akan kami gunakan untuk menunjang kegiatan usaha kami adalah dengan menmanfatkan : Mesin produksi diantaranya yaitu mesin penggiling, mesin open, mesin packing, kebutuhan peralatan dan perlengkapan kantor serta peralatan dan perlengkapan yang diperlukan pabrik seperti kendaraan dan lainnya.  
      Sedangkan untuk prasarananya kami menggunakan bangunan kantor dan bangunan pabrik. Bangunan pabrik meliputi beberapa bangunan kecil didalamnya yaitu seperti  Musholla dan tempat parkir, Gudang, Sumur Bor, Perlengkapan kantor, Komputer
Printer  
c.       Tenaga Ahli dan Tenaga Biasa
Tenaga ahli yang kami pekerjakan untuk menunjang kelancaran usaha kami adalah tenaga ahli pemasaran, keuangan, produksi dan sdm, serta teknisi sarana dan prasarana pendukung usaha. Tenaga biasa yang dipekerjakan meliputi tenaga kerja yang di recrute dari lingkungan terdekat pabrik, yang akan ditempatkan di bagian produksi dan transport. 
d.      Bahan – Bahan Utama
Bahan utama yang digunakan dalam menjalankan usaha di CV. Nature Fam, antara lain input tanaman teh hijau murni yang di ambil dari pucuk teh yang ada di sekitaran Puncak, Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat.  e. Bangunan dan Tata Letak Bangunan
Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, usaha „Nature Tea Powder”  akan didirikan di atas tanah seluas 320 m2 yang terdiri dari 50 m2 kantor, 50 m2 gudang, 200 m2 bangunan pabrik, 20 m2 musholla dan parkir.

BAB V ASPEK RESIKO

5.1 Masalah – masalah yang potensial

Masalah – masalah potensial dapat berasal dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan, diantaranya :
1.      Masalah kualitas produk, untuk menjaga kualitas produk bahan baku atau pucuk teh hijau harus baik agar dapat menghasilkan bubuk teh hijau yang baik. Pucuk teh hijau yang sudah dipetik dan tidak langsung diolah merupakan pucuk teh hijau yang tidak bagus karena sudah mengalami oksidasi. Maka dari itu, ketika pucuk teh hijau sudah dipetik segera diolah untuk menjaga kualitas produk.
2.      Masalah lingkungan, mengenai limbah hasil produksi hampir tidak ada limbah yang dihasilkan. Namun, ketersedian fasilitas seperti jalanan di lokasi pabrik merupakan salah satu solusi untuk memperhatikan lingkungan sekitar pabrik.
3.      Masalah pemasaran/perdagangan, mengenai masalah ini telah di bahas pada bab pemasaran.
4.      Masalah keuangan/permodalan, mengenai modal perencanaan awal membutuhkan dana yang cukup besar dipergunakan untuk investasi mesin – mesin produksi, kendaraan dan lain – lain.
5.      Masalah politik, sosial, budaya, dan peraturan pemerintah. Dalam pembuatan pabrik dan usaha setiap aspek pendukung perlu diperhatikan guna keberlangsungan usaha, meski telah memenuhi persyaratan tertulis yang sah namun perubahan keadaan masyarakat dapat berpengaruh pada perusahaan.

5.2 Risiko dan Hambatan

Risiko dan hambatan yang dihadapi adalah seperti perubahan permintaan konsumen sehingga memerlukan kepekaan terhadap selera konsumen, melihat para pesaing terutama produk yang sejenis, supplier bahan baku yang tidak sesuai dengan perjanjian kerjasama, dan kejadian yang tidak diharapkan sehingga dapat merugikan perusahaan.

5.3 Tindakan Alternatif

Tindakan yang kami lakukan dengan menciptakan akan produk yang berkualitas serta menjaga kuantitas untuk memenuhi permintaan pasar. Manajemen yang baik dan pengawasan yang berkala merupakan suatu tindakan yang tepat demi kemajuan perusahaan. Menentukan prioritas yang akan tercapai, dan memperbaiki sistem pemasaran dalam manajemen merupakan alternatif yang penting dalam menghindari risiko. Melakukan kegiatan bakti sosial seperti sumbangan ke masjid, santunan, uang kebersihan lingkungan, dan memberikan pekerjaan kepada masyarakat sekitar. Menjaga dan menaati peraturan yang berlaku demi keberlanjutan usaha yang dikelola.

 

BAB VI ASPEK FINANSIAL

6.1 Kebutuhan Dana dan Investasi 

Tabel 1 Kebutuhan dana dan investasi
Biaya Investasi 
Satuan/Kebutuhan 
Total 
Bangunan Pabrik
1 Unit
70.000.000
Bangunan kantor
Musholla dan tempat parkir
Gudang 
Sumur Bor 
Perlengkapan kantor
 
 
Komputer 
2 Unit
6.000.000
Printer 
1 Unit
2.000.000
Mesin Penggiling
1 Unit
70.000.000
Mesin Open
1 Unit
25.000.000
Mesin Packing
1 Unit
30.000.000
Dipnakes

2.500.000
Biaya Perizinan 

5.300.000
Hak Paten 

1.750.000
TOTAL

212.550.000

6.2 Rencana Sumber Dana 

a.       Investor
b.      Modal Pribadi 
c.       Pinjaman dari Bank

6.3 Proyeksi Keuangan 

a.       Proyeksi penerimaan 
      Penerimaan per hari  : per hari menghasilkan 30 pack ukuran 100 gram dengan harga per pack yaitu Rp. 28.000,-  dan 14 pack ukuran 500 gram dengan harga Rp 120.000,-. Maka per hari dihasilkan penerimaan  30 pack x Rp. 28.000 = Rp.840.000,- dan 14 pack x Rp. 120.000 = 1.680.000 . Jadi penerimaan total perhari Rp. 252.000,-.
      Penerimaan per bulan      : per bulan (25 hari) menghasilkan 750 pack ukuran 100 gram dan 350 pack ukuran 500 gram. Maka penerimaan perbulan 750 pack x Rp.
28.000,- = Rp. 2.100.000 dan 350 pack x Rp. 120.000 = Rp. 4.200.000,-. Jadi penerimaan total perbulan adalah Rp. 6.300.000,-
      Penerimaan per tahun      : per tahun dihasilkan 9.000 pack ukuran 100 gram dan
4.200 pack ukraan 500 gram. Maka penerimaan pertahun untuk ukuran 100 gram 9.000 pack x Rp. 28.0000 = Rp. 252.000.000,-  dan ukuran 500 gram 4.200 x Rp.
                  120.000,- = Rp. 504.000.000. Jadi penerimaan total pertahun  Rp. 756.000.000,-
b.      Proyeksi Pengeluaran per tahun 
      Biaya Tetap 
Tabel 2 Biaya tetap per tahun 
Biaya Tetap dalam satu tahun

Gaji Direktur
2,5 Juta/bulan/orang

30.000.000
Gaji Manager (4 Orang)
2 Juta/bulan/orang

96.000.000
Gaji Karyawan Produksi (3 Orang)
1,5 Juta/bulan/orang

54.000.000
Promosi
200rb/bulan

2.400.000
Pemeliharaan Mesin 
500rb/bulan

6.000.000
Alat Tulis Kantor 
200rb/bulan

2.400.000
Listrik dan Internet 
1 Juta/bulan

18.000.000
Total
208.800.000


      Biaya Variabel 
Tabel 3 Biaya variabel per tahun
Biaya V
ariabel dalam satu tahun

Sewa transport
500/bulan

6.000.000
kemasan (pack)
550rb/bulan

6.600.000
Kemasan (dus)
100rb/bulan

1.200.000
Bahan Baku (Teh) 
350rb/bulan

105.000.000
Sewa Tanah 
200rb/bulan

12.000.000
TOTAL
130.800.000


      Total biaya           = Total biaya tetap + Total biaya variabel 
= Rp. 208.800.000 + Rp. 130.800.000
= Rp. 339.600.000

6.4 Hasil Produksi 

Produksi greentea powder dalam sehari dapat menghasilkan 30 pack ukuran 100 gram dan 14 pack ukuran 500 gram,  dengan harga per kemasan yaitu Rp. 28.000,-  ukuran 100 gram dan Rp. 120.000,- ukuran 500 gram.
ð  Maka penerimaan yang diperoleh adalah : 
Produksi  9.000 pack/tahun ukuran 100 gram x Rp. 28.000,- = Rp. 252.000.000,- dan  4.200 pack/tahun ukuran 500 gram x Rp. 120.000,- =  Rp. 504.000.000,- maka  penerimaan total Rp. 756.000.000,-.
ð  Laba/Rugi :
                Penerimaan – Total biaya       = Rp. 756.000.000 – Rp. 339.600.000
                                                            = Rp. 416.400.000
ð  B/C Rasio :
                  Keuntungan                       416.400.000               
                        Total Biaya            =         339.600.000      =      1,23

6.5 Kalkulasi Penerimaan Selama 5 Tahun 

Tabel 4 Kalkulasi penerimaan selama 5 tahun
Inflow
0
1
2
3
4
5
Penerimaan 
 
756.000.000
756.000.000
756.000.000
756.000.000
756.000.000
Investasi 
245.800.000
 
 
 
 
 
Salvage value
 
 
 
 
 
76.550.000

Total
Penerimaan
 
 
 
 
 
832.550.000

Outflow 
 
 
 
 
 
 
Biaya Tetap 
 
208.800.000
208.800.000
208.800.000
208.800.000
208.800.000
Biaya
Variabel 
 
412.800.000
412.800.000
412.800.000
412.800.000
412.800.000
Total Biaya 
 
621.600.000
621.600.000
621.600.000
621.600.000
621.600.000
Pendapatan
 
134.400.000
134.400.000
134.400.000
134.400.000
676.100.000
DF
10%
0,909090909
0,274376417
0,483177633
0,206646156

PV
 
122181818,2
36876190,48
64939073,84
27773243,33
82466936,53
Total PV
 
 
 
 
 
334237262,3


ð  NPV  = Cash In – Cash Out / Total PV – Total Investasi 
= 416.704.199 -  212.550.000 = 204.154.199

ð  Biaya penyusutan 
Biaya penyusutan  =   

Tabel 5 Biaya penyusutan
Biaya Investasi 
Satuan/Kebutuhan 
Total 
Umur
Sisa
Penyusutan
Bangunan Pabrik
1 Unit
70.000.000
5
35.000.000
7.000.000
Bangunan kantor
Musholla dan tempat parkir
Gudang 
Sumur Bor 
Perlengkapan kantor
 
 
 
 
 
Komputer 
2 Unit
6.000.000
5
350.000
1.130.000
Printer 
1 Unit
2.000.000
5
200.000
360.000
Mesin Penggiling
1 Unit
70.000.000
5
35.000.000
7.000.000
Mesin Open
1 Unit
25.000.000
5
1.000.000
4.800.000
Mesin Packing
1 Unit
30.000.000
5
5.000.000
5.000.000
Dipnakes

2.500.000
5


Biaya Perizinan

5.300.000
5


Hak Paten 

1.750.000
5


TOTAL

212.5500.000

76.550.000
25.290.000



































BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan 

Dari hasil analisis beberapa faktor, usaha pembuatan Nature Tea Powder dilihat dari besar nilai B/C Rationya yaitu1,23 dengan hasil NPV yaitu 204.154.199 yang berarti nilai NPV positif dan mengartikan bahwa usaha layak untuk dijalankan. Usaha ini akan lebih baik ketika ada dukungan dari beberapa kebijakan pemerintah dan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi Teh Hijau dalam kesehatan.

7.2 Saran  

Dalam menjalankan usaha ini yang harus sangat diperhatikan adalah bagaimana membuat produk yang berkualitas agar produk dapat terus bersaing diantara para pesaing perusahaan.
 

DAFTAR PUSTAKA

AM Dimas Rahadian. 2011. Teknologi Pengolahan Teh Hijau. Jurusan Ilmu dan Teknologi  Pangan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.  Javamatcha.com  https://www.wandarafania.com/teh-hijau.html#1513248536583-0d4e6a12-8ff1 https://www.scribd.com/doc/218146580/Makalah-Teh-Hijau


 

LAMPIRAN



Gambar 2 Logo CV Nature Tea Powder


Gambar 3 Kemasan Nature Tea Powder

Gambar 4 Beberapa contoh mesin - mesin untuk mengolah teh