Rabu, 25 Januari 2017

METODE PENANAMAN HOLTIKULTURA

METODE PENANAMAN
HOLTIKULTURA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Konsep Dasar Ilmu Pertanian
Dosen : Ir. Ita Novita, MS

Description: Description: G:\unida new.png

      








 
Disusun Oleh :
Anisa Oktaviani Kurnia          A. 1510766
Siti Fakhriyah                          A. 1510453
Iqbal Habibi                            A. 1510986
Muhammad Nur Akbar           A. 1510910



FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2015
KATA PENGANTAR

السلامعليكمورحمةاللهوبراكته
اَلْحَمْدُلله رَبِّ الْعٰالمِينْ وَاصَلَاةُ وَلسّٰلَامُ عَلٰى سَيِّد ِاْلَانْبِيَاءِ وَاْلمرْسَلِيْن وَعَلٰى اٰلِهِ وَاصَحْابِهِ اَجْمَعِين      

Segala puji bagi Allah, senantiasa memuji-Nya, memohon pertolongan-Nya, ampunan- Nya, serta perlindungan-Nya dari kejelekan-kejelekan yang  ada dalam diri. Puji dan syukur semoga tercurah limpahkan  kepada Allah Robbul Izzati, dengan rasa kasih dan sayangnya telah memberikan kesehatan serta kekuatan sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Sholawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda alam, yang memberi suri tauladan kepada seluruh umat manusia yakni habibana wanabiyana wamaulana  Muhammad SAW. Beserta orang-orang yang telah memberikan jihad sebagai jalan juangnya, menjadikan aqidah islam sebagai landasan pemikiran dan hukum syara’. Pada pembuatan makalah ini kami akan membahas tentang “Sains dan Ilmu Pengetahuan”
Dalam pembuatan makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu tidak menutup kemungkinan kepada pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya. Makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya dorongan dari semua pihak. Kami menyadari makalah ini masih banyak kesalahan, semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.


Bogor,    Oktober 2015








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................  i
DAFTAR ISI ........................................................................................  ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ...........................................................................  1
B.     Rumusan Masalah ......................................................................  2
C.     Tujuan Penulisan ........................................................................  2

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sains dan Ilmu Pengetahuan ....................................  3
B.     Pandangan Islam Tentang Sains dan Ilmu Pengetahuan ............  4
C.     Pengembangan Sains dan Ilmu Pengetahuan Dalam Pertanian .
1.      Pertanian Kebudayaan Manusia ...........................................  6
2.      Pertanian Berwawasan Lingkungan .....................................  7
3.      Pengembangan Mekanisme Pertanian dan Bioenergi
Di Indonesia .........................................................................  8
4.      Contoh Perkembangan Sektor Pertanian Modern ................  9
a.       Teknik Perbanyakan Tanaman ........................................  9
b.      Bertanam Sayuran Hidroponik .......................................  10
c.       Hortikultura ....................................................................  11

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan .................................................................................  14
B.     Saran ...........................................................................................  14

LAMPIRAN –LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAUHUAN

A.    Latar Belakang

Sains adalah suatu cara untuk mempelajari aspek-aspek tertentu dari alam secara terorganisir, sistematik dan melalui metode-metode saintifik yang terbakukan. Ruang lingkup sains terbatas pada hal-hal yang dapat dipahami oleh indera (penglihatan, pengindraan, sentuhan, pengecapan).
Ilmu pengetahuan yaitu suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu lapangan pengalaman tertentu, yang disusun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu, hingga menjadi kesatuan; suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan memakai metode-metode tertentu.
Sains dan ilmu pengetahuan hasilnya dapat dirasakan dalam semua aspek kehidupan manusia. Untuk itu sains dan pengetahuan harus menjadi bagian internal dari sistem pendidikan nasional supaya generasi muda menjadi warga negara dan masyarakat yang sadar akan pentingnya sains di era masa kini. Namun pada kenyataanya sains tidak selamanya berjalan dengan baik dalam memberikan manfaat kepada umat manusia, karena sains dapat berakibat buruk jika dipersalahgunakan.
Sains dan ilmu pengetahuan menurut pandangan islam merupakan salah satu isi pokok kandungan kitab suci al-Qur’an. Bahkan kata ‘ilm itu sendiri disebut dalam al-Qur’an sebanyak 105 kali, tetapi dengan kata jadiannya ia disebut lebih dari 744 kali. Sains merupakan salah satu kebutuhan agama Islam, betapa tidak setiap kali umat Islam ingin melakasanakan ibadah selalu memerlukan penentuan waktu dan tempat yang tepat, umpamanya melaksanakan shalat, menentukan awal bulan Ramadhan, pelaksanaan haji semuanya punya waktu-waktu tertentu dan untuk mentukan waktu yang tepat diperlukan ilmu astronomi.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian sains dan ilmu pengetahuan?
2.      Pandangan Islam tentang sains dan ilmu pengetahuan?
3.      Pengembangan sains dan ilmu pengetahuan dalam pertanian?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian dari sains dan ilmu pengetahuan.
2.      Mengetahui pengertian sains dan ilmu pengetahuan menurut pandangan Islam.
3.      Mengetahui contoh dan penerapan sains dan ilmu pengetahuan di bidang pertanian dalam kehidupan.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sains dan Ilmu Pengetahuan

Kata sains berasal dari kata science yang berarti pengetahuan. Kata sains berasal dari bahasa latin yaitu iscire  yang berarti tahu atau mengetahui. Sedangkan dalam bahasa arab disebut dengan al`ilm  yang berarti tahu, sedangkan dalam bahasa Indonesia disebut dengan ilmu atau ilmu pengetahuan.
Berdasarkan Webster New Collegiate Dictionary definisi dari sains adalah “Pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian” atau “pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum – hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena – fenomena yang terjadi di alam.
Sains secara epistimologinya berbeda dengan ilmu karena sains hanya digunakan oleh Barat yang berupa fisik saja seperti kelalaman/fisika. Sedangkan ilmu yang membahas fisik dan non fisik seperti metafisika, seperti pendapat Mulyadhi guru besar Filsafat istilah ilmu dalam spistimologi Islam mempunyai kemiripan dengan istila science dalam epistimologi Barat. Sebagaimana sains dalam epistimology Barat dibedakan dengan knowledge dan ilmu dalam epistimologi Islam dibedakan dengan opini (ra`y).
Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tetentu yang merupakan mkesatuan yang sistematis dan memberika penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-seba kejadian tersebut.


B.     Pandangan Islam Tentang Sains dan Ilmu Pengetahuan

Wahyu Al-Qur’an saat pertama kali diturunkan adalah Surah Al-‘Alaq ayat 1-5 yaitu perintah membaca dan mempelajari alam untuk mengenal kemuliaan Sang Khaliq. Nyatalah bahwa mempelajari alam ini merupakan anjuran utama dalam Islam, sehingga agama dan sains tidak terpisahkan. Islam juga melihat bahwa alam ini merupakan suatu kesatuan; isi alam ini saling berinteraksi antara satu dengan lainnya dan semua mengikuti keteraturan yang telah ditetapkan oleh Pencipta-nya.
Sains modern melihat fenomena alam sebagai fakta yang murni tanpa pengaruh dari hal yang lain. Dalam cara pandang seperti ini, berbagai fenomena alam menjadikan sains terpisah-pisah antara satu dengan lainnya.
Membahas masalah ilmu pengetahuan dalam Islam berarti kita membicarakan kedudukan ilmu pengetahuan dalam pandangan Islam serta pemberdayaan ilmu pengetahuan untuk kepentingan dakwah Islam. Islam mengajarkan kepada kita memikirkan ayat-ayat Allah baik ayat Qouliyah (Al Quran dan Sunnah) maupun ayat-ayat Kauniyah (fenomena alam semesta), dimana di dalamnya syarat muatan multi iptek. Dalam Al-Quran juga banyak kita jumpai ayat-ayat yang menyuruh kita untuk mempelajari, meneliti, dan memperhatikan ilmu pengetahuan.
Imam Al Ghazali telah melakukan penelitian terhadap dalil dalil Al-Quran dan Sunnah sebagai hukum formal, dan sampai pada satu kesimpulan bahwa, dalam kitab Al Quran terdapat 250 ayat tentang masalah legislatif, dan terdapat 763 ayat atau 12 % dari jumlah ayat Al Quran yang langsung berhubungan dengan ilmu pengetahuan (Sidi Gazalba: 1970, hlm. 155).Belum lagi tentang Hadits-hadits yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Terdapat banyak Hadits yang diriwayatkan dari berbagai sumber tentang perlunya menuntut ilmu serta manfaat-manfaatnya.
Imam Al-Ghazali lebih memandang bahwa ilmu yang wajib dipelajari atau dituntut sebatas pada pada pelaksanaan kewajiban-kewajiban syariat saja. Sebagai contoh, seorang pedagang untuk menghindari terjerumus dalam riba, maka dia harus mempelajari ilmu berdagang sehingga ia dapat menjauhinya.
Banyak lagi ajaran agama yang pelaksanaannya sangat terkait erat dengan sains dan teknologi, seperti untuk menunaikan ibadah haji, bedakwah menyebarkan agama Islam diperlukan kendraan sebagai alat transportasi. Allah telah meletakkan garis-garis besar sains dan ilmu pengetahuan dalam al-Qur’an, manusia hanya tinggal menggali, mengembangkan konsep dan teori yang sudah ada, antara lain sebagaimana terdapat dalam Q.S Ar-Rahman:

يَامَعْشَرَ الْجِنِّ وَاْلإِنسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَات
وَاْلأَرْضِ فَانفُذُوا لاَتَنفُذُونَ إِلاَّ بِسُلْطَانٍ {33}

“Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan” (Q.S Ar-Rahman: 33).

Dalam Al-Quran lainnya, konsep ilmu secara mutlak muncul dalam  maknanya yang umum, seperti dalam Al-Quran:

 وَعَلَّمَ ءَادَمَ الأَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلاَئِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَآءِ هَؤُلآءِ إِن كُنتُم صَادِقِينَ {31}
Artinya: Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"(Al-Baqorah: 31)

Sains dan ilmu pengetahuan atau teknelogi baik itu yang ditemukan oleh ilmuan muslim maupun oleh ilmuan barat pada masa dulu, sekarang dan yang akan datang, itu semua sebagai bukti kebenaran informasi yang terkandung di dalam al-qur’an, karena jauh sebelum peristiwa penemuan-penemuan itu terjadi al-Qur’an telah memberikan isyarat-isyarat tentang hal itu, dan ini termasuk bagian dari kemukjizatan al-Qur’an, dimana kebenaran yang terkandung didalamnya selalu terbuka untuk dikaji, didiskusikan, diteliti, diuji dan dibuktikan secara ilmiyah oleh siapa pun.

C.    Pengembangan Sains dan Ilmu Pengetahuan Dalam Pertanian

1.      Pertanian Kebudayaan Manusia

Pertanian merupakan kebudayaan yang pertama kali di kembangkan manusia sebagai respons terhadap tantangan kelangsungan hidup yang berangsur-angsur menjadi sukar karena semakin menipisnya sumber pangan di alam bebas akibat laju pertambahan manusia.
Ilmu pertanian adalah sekelompok ilmu pengetahuan terapan yang mempelajari segala aspek biologis, sosiobudaya dan bisnis yang berkaitan dengan kegiatan usaha manusia dalam rangka meningkatkan pemanfaatan kekayaan alam hayati melalui proses reproduksi atau usaha eksrtaksi selektif, untuk memenuhi perkembangan kebutuhan manusia dengan memperlihatkan keseimbangan ekologi dan kelestariaan produktivitas alam.
Agronomi adalah salah satu disiplin ilmu dari ilmu pertanian yang mempelajari aspek biofisik dan biokimia yang berkaitan dengan usaha penyempurnaan budidaya tanaman. Budidaya tanaman adalah pengelolaan hamparan tanaman (pertanaman) memadukan faktor-faktor produksi secara sinergis dengan tujuan meningkatkan produksi bahan organik secara optimal baik kuantitif maupun kualitatif, atau bertujuan meningkatkan penampilan tanaman menurut selera kosumen.
Budidaya tanaman adalah pengelolaan hamparan tanaman (pertanaman) memadukan faktor-faktor produksi secara sinergi dengan tujuan meningkatkan produksi bahan organik secara optimal baik kuantitatif maupun kualitatif, atau bertujuan meningkatkan penampilan tanaman menurut selera konsumen (tanaman ornamen dan tanaman bunga). Pengelolaan pertanaman mencakup kegiatan yang berkaitan dengan perbaikan lingkungan biofisik seperti pengelolaan tanah, perbaikan tata air tanah, pemupukan organik dan anorganik, pencegahan erosi, penggunaan mulsa, pengaturan pola tanaman dan pengendalian hama penyakit secara terpadu.
Dalam proses perkembangan ilmu agronomi, peranan biokimia, ekologi dan biometrika makin tampil ke depan. Perkembangan ilmu pertanian modern diawali dengan perkembangan Ilmu Agronomi yang berasal dari tulisan-tulisan orang Yunani. Beberapa penemuan lain dalam ilmu pertanian modern adalah :
a.       Teori Evolusi CR. Darwin (1809-1882), mengenai asal tanaman liar menjadi tanaman budidaya.
b.      Teori G.J. Mendel (1965) yaitu Hukum Mendel tanaman budidaya terbentuk melalui proses hibridasi (persilangan).

2.      Pertanian Berwawasan Lingkungan
Revolusi Hijau

      Upaya meningkatkan produksi pertanian pada awal tahun 1950-an dilakukan melalui Plan Kasimo yaitu produksi benih unggul, perbaikan dan perluasan pengairan, peningkatan penggunaan pupuk dan pemberantas hama, serta peningkatan lahan kering.

Pertanian dalam Pembangunan Jangka Panjang I

      Pada awal Pembangunan Jangka Panjang I program-program ditujukan unuk rehabilitas/pembangunan prasarana dasar, pembangunan pertanian, dan pemanfaatan perdagangan internasional. Tujuan utama adalah untuk memenuhi kebagangan internasional. utuhan domestik dengan harga terjangkau dan untuk meningkatkan penerimaan devisi dari perdagangan internasional.

Pertanian Berwawasan Lingkungan

      Di masa mendatang, pembangunan nasional berwawasan lingkungan semakin ditekankan, hal ini berarti bahwa setiap kegiatan pembangunan merupaka kegiatan yang terencana dalam penggunaan dan pengelolaan sumberdaya secara bijaksana untuk meningkatkan lingkungan hidup dan kualitas hidup seluruh penduduknya.  Di masa mendatang, sektor pertanian akan tetap memliki peran penting dalam perkonomian.

3.      Pengembangan Mekanisme Pertanian dan Bioenergi Di Indonesia

Perkembangan mekanisme pertanian di indonesia semakin pesat dan sudah menjadi keharusan dalam operasional pertanian sehari-hari. Saat ini sudah tidak mudah lagi mencari orang yang mau bekerja di sawah atau di kebun. Operasionalisasi  alat dan mesin pertanian hampir seluruhnya memerlukan bahan bakar minyak asal fosil (BBM). Hal ini kan menjadi masalah besar dengan semakin langkanya ketersediaan BBM.
Alternatif yang ada antara lain mengoperasikan mesin pertanian menggunakan bahan bakar nabati atau bioenergi. Bioenergi, termasuk BBN memiliki bahan baku yang belimpah di sektor pertanian dan kehutanan dan menjadi alternatif untuk mengatasi masalah pengurangan BBM. BBN meliputi minyak nabati seperti minyak kelapa, sawit, minyak jaak agar, dan sejenisnya.
Hasil penelitin menunjukkan bahwa enjin diesel yang di operasikan dengan BBN asal kelapa sawit dan jarak pagar menghasilkan kinerja yang baik. BBN juga dapat di manfaatkan sebagai untuk rumah tangga atau sumber panas untuk pengeringan dalam agroindustri. Kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan terjadinya kelangkaan energi fosil mengharuskan reorientasi rancang bangun mesin pertanian dan inovasi baru agar mampu memanfaatkan BBN yang tersedia secara lokal. Selain mengharuskan audit teknologinya, pengembangan SNI juga harus mulai dilakukan.
Mekanisme pertanian akan semakin berperan dalam pembangunan pertanian di masa mendatang dan ikut mewarnai lingkungan strategis sektor pertanian. Mekanisme pertanian yang sebagian besar operasinya mengandalkan ketersediaan bahan bakar minyak asal energi fosil (BBM) yang semakin langka akan menghadapi  masalah besar ke depan. Bioenergi, termasuk bahan bakar nabati (BBN ) yang bahan bakunya tersedia melimpah di sektor pertanian dan kehutanan, menjadi alternatif yang harus di fikirkan untuk mengatasi masalah tersebut.
Saat ini sudah tidak mudah lagi mencari tenaga untuk bekerja di sektor pertanian, apalagi bekerja di sawah atau di kebun. Ada ungkapan bahwa saat ini petani tidak lagi beranak petani. Hal ini bukan hanya sekedar ungkapan, tetapi fakta yang terjadi di lapangan, bahwa anak petani sudah enggan bekerja di sawah. Setamat sekolah menengah, anak-anak muda pedesaan ingin sekolah dan kuliah di perguruan tinggi untuk menjadi lebih pintar. Wajar jika saat ini tinggal orang-orang tua yang bekerja di sawah atau kebun.
Oleh karena itu, mekanisasi sudah menjadi keharusan. Kenyataan ini akan membawa dampak makin tinggi permintaan BBM untuk pengoperasian alat dan mesin pertanian. Kelangkaan energi yang terjadi tentu akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan pertania secara keseluruhan.

4.      Contoh Perkembangan Sektor Pertanian Modern
a.      Teknik Perbanyakan Tanaman

1.      Cangkok
Cangkok merupakan tekhnik perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara menginduksi atau menumbuhkan perarakan di cabang atau di ranting pohon sehingga menjadi bibit tanaman atau tanaman baru. Cangkok cocok dilakukan untuk tanaman yang sulit diperbanyak secara setek, okulasi dan sambung.
2.      Setek
Setek merupakan tekhnik memperbanyak tanaman secara vegetatif dengan cara menumbuhkan akar dan pucuk dari potongan atau bagian tanaman seperti akar, batang, dan pucuk daun. Potongan atau bagian induk tersebut ditanam di dalam media agar tumbuh menjadi tanaman baru.
3.      Okulasi
Kulasi merupakan tekhnik perbanyakan vegetatif-generatif dengan cara menempelkan atau menyambungkan batang atas (entres atau scion) yang hanya terdiri dari satu mata tunas ke batang bawah (rootstock). Perbanyakan okulasi merupakan salah satu cara perbanyakan untuk tanaman yang kerap gagal dengan perbanyakan cangkok atau setek.
4.      Sambung
Sambung merupakan tekhnik perbanyakan vegetatif-generatif dengan cara menyambung pucuk yang berasal suatu tanaman induk (batang atas)  dengan tanaman induk lainnya (batang bawah), kedua tanaman tersebut akan digunakan batangnya untuk bahan perbanyakan sambung sesuai dengan sifat tanaman baru yang diinginkan.

b.      Bertanam Sayuran Hidroponik

Jika dulu kegiatan bercocok tanam identik dengan pemenuhan kebutuhan pangan, sekarang kegiatan ini bisa dijadikan hobi. Bagi kaum urban, menyalurkan kegemaran bercocok tanam terkait dengan kenyamanan hidup di tengah hirup-pikuk dan polusi udara perkotaan serta bagian dari menghadirkan nuansa alami dan estetika di rumah. Selain itu, bercocok tanam di perkotaan bisa juga menghasilkan pangan, terutama jika yang dibudidayakan berupa sayuran dan  buah-buahan berumur pendek.
Hidroponik adalah salah satu solusi bertanam tanpa tanah, bahkan kini hidroponik juga dapat dilakukan di dalam ruangan. Kemajuan tekhnologi di bidang pencahayaan menghasilkan lampu khusus untuk menggantikan fungsi sinar matahari sehingga hidroponik dapat dilakukan di dalam rumah.
Hidroponik muncul dari pemahaman bahwa tanaman hidup bukan karena tanah, tetapi dari unsur-unsur yang terdapat di dalam tanah. Karena itu, jika unsur-unsur yang ada di dalam tanah di penuhi, tanaman bisa tumbuh tanpa tanah.
Beberapa keuntungan yang di dapatkan dalam bertanam scara hidroponik. Pertama, penggunaaan tekhnik ini dapat menekan serangan hama, cendawan, dan penyakit yang berasal dari tanah sehingga bisa meniadakan penggunaan pestisida. Kedua, hidroponik juga menghemat penggunaan areal tanam. Ketiga, denga kontrol air dan unsur hara yang terukur, kualitas dan kuantitas panen menjadi terjamin.

c.       Hortikultura
1.      Program dan kegiatan pembangunan

Gema hortina 2003
Program gema hortina 2003, di tempuh melalui pengembangan sentra agribisnis hortikultura, dimana dalam pelaksanaanya di jabarkan melalui dua pendekatan yaitu : penumbuhan sentra, dan pemantapan sentra.
Penumbuhan sentra lebih di tekankan pada upaya perluasan atau pencarian areal baru yang mengacu pada kesesuaian lahan agroklimat, potensi pasar, potensi sumberdaya manusia (SDM) baik petugas maupun petani, dan kesesuaian lokasi (dukungan infrastruktur dan kelembagaan). Titik berat kegiatannya adalah pada penggunaan bibit unggul bermutu yang di dukung oleh kelengkapan sarana produksi melalui penerapan paket serta pelatihan bagi petani dan petugas khususnya dalam hal budidaya. Khususnya bagi pengembangan buah-buahan diprioritaskan pada upaya pembangunan kebun buah-buahan komersil rakyat (KBKR). Sedangkan pemantapan sentra lebih berorientasi pada penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan produksi dan kualitas hasil yang mencakup kegiatan pra panen dan pasca panen. Di samping itu juga ditingkatkan profesionalisme kelompok tani dalam mengelola usaha tani dan memasarkan hasil serta penanganan pasca panen melalui upaya pengembangan industri rumah tangga.

2.      Keragaman hasil pembangunan
Pengembangan hortikultura
Dalam rangka menunjang pengembangan hortikultura, beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan dalam TA 1998/1999 antara lain :
·         Pengembangan usaha hortikultura dalam bentuk pengembangan sentra-sentra produksi buah-buahan. Melalui dana peminjaman dari OECF pada TA 1998/1999 telah direalisasikan pembangunan kebun buah-buahan seluas 10.460 ha, tersebar di 31 kabupaten, di 15 provinsi. Jenis komoditas yang dikembangkan disesuaikan dengan unggulan daerah masing-masing dan mempunyai nilai ekonomis tinggi antara lain jeruk, pisang, mangga, salak, rambutan, durian, markisa, dan melinjo.  Selain kebun, juga telah di bangun fasilitas pendukung seperti pengembangan sarana kebun (sumur, pompa, embung, jaringan pipa pengairan, jalan usaha tani, bangunan pengumpul dan pengepakan) dan peningkatan SDM (petani, penangkar benih, dan petugas).
·      Pengembangan agribisnis tanaman anggrek di 3 provinsi sentra yaitu Sumatera Barat, Yogyakarta dan Bali. Jenis anggrek yang dikembangkan antara lain : Sakura, White, Water Omae X Waipahu Beauty, Derrlo Pink, dan Sonia 28.
·      Pengembangan intensifikasi seluas 2.790 ha dengan memanfaatkan dan KUT sebesar Rp 8,1 miliyar atau 105% dari maksimum CO TA 1998/1999 sebesar Rp 7,7 miliyar.
·      Pengembangan cabe merah dan bawang merah di luar musim dalam rangka penyediaan produksi sepanjang tahun guna mengantisipasi kelangkaan dan gejolak harga terutama pada hari raya besar di kota besar. Untuk TA 1998/1999 telah berhasil dikembangan penanaman bawang merah (obseson) seluas 550 ha di Jawa Tengah dan Jawa Barat dan cabe merah seluas 350 ha di Jawa Barat dengan tujuan memasok kebutuhan ibukota dan sekitarnya.
·      Pembinaan pengembangan usaha hortikultura di lembaga mandiri dan mengakar di pedesaan (LM3) di 23 pondok pesantren di  15 provinsi dengan kegiatan usaha dan jenis komoditas yang dikembangkan disesuaikan dengan potensi daerah masing-masing.
·      Pembinaan pengembangan modal alsin (penyediaan air) hortikultura di 10 provinsi sentra produksi (Aceh, Bengkulu, Sumsel, Jabar, Jatim, NTB, Kaltim, Sulut, Sulteng, dan Sultra).



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Sains merupakan “Pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian” atau “pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum – hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena – fenomena yang terjadi di alam.

Pandangan Islam terhadap Sains
Beberapa ayat  Quran dan hadits secara eksplisit menunjukkan bahwa ilmu itu tidak hanya belajar prinsip-prinsip dan hukum-hukum agama saja. Alasan lain untuk mempercayai bahwa ilmu terpuji tidak hanya sebatas pada studi-studi teologis dan hukum-hukum agama saja yang berhubungan dengan halal haram saja. Memilah-milah kelompok ilmu dengan alasan ilmu itu tidak memiliki kesamaan nilai dengan studi-studi agama, tidaklah benar. Karena bidang ilmu apapun yang konsusif terhadap pemeliharan dan kekuatas vitalisas masyarakat Islam, ilmu tersebut wajib kifayah.

Kriteria ilmu yang berguna
Yaitu dia dapat meningkatkan pengetahuannya akan Allah, dia dengan efektif dapat membantu mengembangkan masyarakat Islam dan merealisasikan tujuannya, dia dapat membimbing orang lain, dapat memecahkan berbagai problem dalam masyarakat.



B.     SARAN

Seharusnya masyarakat terutama generasi muda tidak menghilangkan ilmu tentang pertanian karena pertanian merupakan aset terbesar Indonesia yang luas akan wawasan.



LAMPIRAN – LAMPIRAN

            Contoh tanaman menggunakan teknik cangkok
 









            Contoh tanaman menggunakan teknik setek
 








            Contoh tanaman menggunakan teknik okulasi
 






           



            Contoh tanaman menggunakan teknik sambung
 








            Contoh tanaman hidroponik
 







            Contoh tanaman holtikultura













                                                                                                


DAFTAR PUSTAKA

Andoko Agus, Heru A.H. 2014. Bertanam Sayuran Hidroponik Ala Paktani Hydrofarm, Jakarta Selatan : PT AgroMedia Pustaka.
Gunawan Endang. SP,M.si. 1014 Perbanyakan Tanaman,  Jakarta Selatan : PT AgroMedia Pustaka.
Manuwoto Syafrida. 2010. Pendidikan Tinggi Pertanian dalam Pembangunan Bangsa, Bogor. PT penerbit IPB Press.
Nurmala Tati, Abdul Rojak, dkk. 2012.  Pengantar Ilmu Pertanian, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Prof.DR.Ir.H.Solahuddin Soleh,M.Sc. 2009. Pertanian Harapan Masa Depan Bangsa, Bogor : IPB Press.
Prof.DR.Ir.H.Solahuddin Soleh,M.Sc. 2009. Pembangunan Pertanian Awal Era Reformasi, Jakarta Selatan : PT.PP Mardi Mulyo.
Suradisastra Kedi, Sumarno, dkk. 2012. Membumikan Iptek Pertanian, Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Yuwono Triwibowo. 2012. Bioteknologi Pertanian, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.