STRATEGI KORPORASI DAN STRATEGI UNIT BISNIS
DALAM PERSAINGAN PERUSAHAAN AGRIBISNIS
Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Agribisnis Dasar
Dosen : Ir. Himmatul Miftah, M.Si

Disusun Oleh :
Anisa Oktaviani Kurnia
A. 1510766
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah,
puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia dan
nikmatnyalah saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat dan salam
kita curah limpahkan kebaginda Alam penegak kebatilan yakni Nabi Muhammad SAW.
Adapun dalam
pembuatan makalah ini berjudul “STRATEGI KORPORASI DAN STRATEGI UNIT BISNIS DALAM
PERSAINGAN PERUSAHAAN AGRIBISNIS”
yang bertujuan untuk mengetahui persaingan dalam sebuah perusahaan dan dapat menjadi tolak
ukur kedepan ketika bekerja di sebuah perusahaan.
Semoga makalah ini
dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca, dan saya berterimakasih
kepada pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini. Sealigus meminta saran
yang bersifat membangun untuk lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C.
Tujuan .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Strategi
Bersaing ........................................................... 3
B. Tingkatan Strategi ........................................................................... 5
1. Strategi Korporasi ....................................................................... 5
2. Strategi Unit Bisnis ..................................................................... 5
3. Strategi Fungsional ...................................................................... 5
C. Strategi Korporasi ........................................................................... 6
1. Strategi Direksional .................................................................... 6
a. Strategi Pertumbuhan ............................................................ 7
b. Strategi Stabilitas ................................................................... 8
c. Strategi Pengurangan ............................................................. 9
d. Strategi Kombinasi ................................................................ 10
2. Analisis Portofolio ...................................................................... 10
a. Matriks BCG ......................................................................... 10
b. Matriks GE ............................................................................ 10
c. Matriks Internal Eksternal (Matriks IE) ................................. 11
3. Parenting Strategy ...................................................................... 11
D. Strategi Unit Bisnis ......................................................................... 11
1. Keunggulan Biaya ...................................................................... 12
2. Diferensiasi ................................................................................. 12
3. Fokus .......................................................................................... 12
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bisnis
(business) tidak terlepas dari aktivitas produksi, pembelian, penjualan,
maupun pertukaran barang dan jasa yang melibatkan orang atau perusahaan. Aktivitas
bisnis pada umumnya mempunyai tujuan menghasilkan laba, serta mengumpulkan
cukup dana bagi kegiatan bisnis itu sendiri. Bisnis tidak akan berjalan dengan
baik jika tidak didukung dengan strategi bersaing yang tepat.
Keunggulan
bersaing penting untuk diketahui dalam penyusunan perencanaan bisnis karena
tidak lepas dari prinsip-prinsip ekonomi, yaitu bagaimana operasional
perusahaan dapat berjalan lancar dengan meminimalkan seluruh biaya yang
ditimbulkan dan memaksimalkan keuntungan.
Dalam
sebuah bisnis perusahaan harus memiliki strategi untuk terus mengembangkan
produk baik itu dalam menciptakan produk baru maupun meningkatkan kualitas
pelayanan untuk memuaskan pelanggan. Dengan cara ini diharapkan perusahaan
dapat meningkatkan penjualan dan meningkatkan keuntungan atau profit.
Persaingan dalam dunia bisnis pada
saat ini memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan – perusahaan
agar dapat bersaing dengan competitor. Persaingan antar perusahaan tersebut
berlangsung secara bebas namun ketat karena bermunculan perusahaan asing (foreign company) di dalam negeri.
Persaingan yang ada tersebut dapat diatasi salah satunya dengan menunjukkan
kinerja perusahaan yang baik di mata public
pada umumnya dan khususnya di mata investor asingmaupun domestic.
B.
Rumusan
Masalah
Menurut
latar belakang yang dijabarkan diatas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa
pengertian Strategi bersaing?
2. Bagaimana
dengan strategi korporasi dan strategi unit bisnis?
C.
Tujuan
Adapun
tujuan dari dibuatnya makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui
pengertian strategi bersaing;
2. Mengetahui
pengertian dari strategi korporasi dan strategi unit bisnis;
3. Mengetahui
hal apa saja yang terkait dalam strategi korporasi dan unit bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Strategi Bersaing
Strategi
adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi
melalui misi (Mulyadi, 2001:56). Sedangkan menurut Stephanie K. Marrus, seperti
yang dikutip Sukristono (1995:78), strategi didefinisikan sebagai suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang terfokus pada tujuan jangka panjang
perusahaan, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan
tersebut dapat tercapai.
Menurut
David (2011), strategi merupakan sarana dengan tujuan jangka panjang yang akan
tercapai. Strategi bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi,
akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, divestasi, likuiditas dan joint
ventures.
Strategi
bersaing Michael Porter yaitu cost leadership, diferensiasi, dan fokus. cost
leadership yaitu perusahaan yang unggul dalam produksi berbiaya rendah
mampu menggunakan keunggulan biayanya untuk menawarkan harga yang lebih rendah
atau untuk menikmati margin yang lebih tinggi. Diferensiasi yaitu perusahaan
mampu menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada konsumennya misalnya,
persepsi terhadap keunggulan kinerja produk, inovasi produk, pelayanan yang
lebih baik dan lain sebagainya. Fokus yaitu strategi yang digunakan perusahaan
yang bersedia melayani wilayah-wilayah goegrafis yang terisolasi.
Mintzberg
mengemukakan dua strategi yaitu; strategi bersaing diferensiasi dan strategi
tidak terdiferensiasi. Ada enam strategi bersaing yang dapat mendukung
keunggulan kompetitif diferensiasi yaitu; (harga, citra pasar, desain produk,
kualitas produk, pendukung produk). Strategi tidak diferensiasi yaitu dimana
perusahaan tidak mempuyai dasar untuk diferensiasi atau strategi yang digunakan
hanya meniru strategi perusahaan lain.
Strategi
bersaing dalam Islam, Rasulullah saw. memberikan contoh bagaimana bersaing
dengan baik. Ketika berdagang, Rasul tidak pernah melakukan usaha untuk
menghancurkan pesaing dagangnya. Itu bukan berarti Rasulullah berdagang
seadanya tanpa memperhatikan daya saingnya. Yang beliau lakukan adalah dengan
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dan menyebut spesifikasi barang yang
dijual dengan jujur termasuk jika ada cacat pada barang tersebut.
Menurut Porter ada dua alasan
mendasar dalam menentukan strategi bersaing perusahaan. Pertama, adalah daya
tarik industri yang ditunjukan oleh profitabilitas industri dalam jangka panjang.
Kedua, analisis terhadap berbagai faktor yang akan menentukan posisi persaingan
perusahaan di dalam industri.
Porter menyebutkan adanya lima
kekuatan persaingan yang akan berpengaruh terhadap profitabilitas suatu
industri, yaitu: potential entrants, suppliers, industry competitors,
substitutes, buyers.
a. Pesaing
potensial (potential entrants), adalah perusahaan yang saat ini tidak bersaing
dalam satu industri tetapi memiliki kemampuan sumber daya untuk memasuki suatu
industri apabila perusahaan tersebut berkehendak.
b. Pemasok
(supplier), merupakan organisasi yang menyediakan input bagi perusahaan seperti
bahan baku, jasa, dan tenaga kerja. Pemasok yang memiliki posisi tawar yang
kuat akan berusaha untuk memaksimalkan laba bagi dirinya sendiri dan
mengakibatkan peningkatan biaya kepada industri yang bergantung pada pasokan
input dari pemasok tersebut.
c. Persaingan
antar perusahaan dalam satu industri (Industry competitors), menunjukkan
perjuangan perusahaan dalam satu industri untuk memperebutkan pangsa pasar
(maket share) maupun pangsa pelanggan (customer share) melalui: penetapan harga
produk, pengeluaran iklan dan promosi, penggunaan tenaga penjualan, penerapan
penjualan langsung, maupun dukungan layanan purnajual.
d. Ancaman
dari produk substitusi (substitute products), persaingan terhadap produk tidak
hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama, melainkan juga
berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi
dengan produk yang dihasilkan perusahaan.
e. Daya
tawar pembeli (buyer), pembeli memiliki posisi penting terhadap kelangsungan
hidup perusahaan karena pendapatan penjualan (sales revenue) yang diperoleh
perusahaan berasal dari penjualan produk perusahaan kepada pembeli. Posisi daya
tawar pembeli terhadap perusahaan yang menjual barang dan jasa ditentukan oleh
dua hal utama yaitu bargaining leverage (pengaruh tawar-menawar) dan price
sensitivity (sensitivitas harga).
B.
Tingkatan
Strategi
Menurut
Husien Umar yang menyatakan bahwa : “Strategi sebuah kesatuan atas
tingkatan-tingkatan berdasarkan ruang lingkup strategi itu sendiri. Dalam
manajemen Strategik, perusahaan pada umumnya mempunyai tiga level atau tiga
tingkatan strategi, yaitu :
1. Strategi
Korporasi
Strategi ini berusaha
mengeksploitasi kompetensi khusus perusahaannya dengan mengadopsi pendekatan
portofolio terhadap manajemen bisnisnya dan mengembangkan rencana jangka
panjang, umumnya untuk periode tiga sampai lima tahun.
2. Strategi
Unit Bisnis
Strategi ini bisa dikembangkan pada
level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau
jasa dalam industrinya atau segmen pasar yang dilayani oleh divisi tersebut.
Strategi bisnis yang diimplementasikan biasanya merupakan salah satu strategi
overall cost leadership atau diferensiasi.
3. Strategi
Fungsional
Strategi ini menekankan terutama
pada pemaksimal sumber daya produktivitas. Dalam batasan oleh perusahaan dan
strategi bisnis yang berada di sekitar mereka, departemen fungsional seperti
fungsi-fungsi pemasaran, SDM, Keuangan, Produk-Operasi mengembangkan strategi
untuk mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas dan kompetensi mereka guna
meningkatkan kinerja perusahaan.
Menurut David Hunger dan Thomas
Wheelen yang menyatakan bahwa : “Strategi terdidi atas korporasi menggabarkan
arah perusahaan terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan ini
untuk mencapai keseimbangan produk dan jasa, strategi bisnis bersaing
menggambarkan segmen pasar yang dilayani devisi tersebut, dikembangkan pada
level divisi, dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang
atau jasa perusahaan dalam industry khusus, strategi fungsional menekankan pada
pemaksimalan sumber daya produktivitas perusahaan dan strategi bisnis di
sekitar mereka.
C.
Strategi Korporasi
Tiga aspek penting
dalam strategi korporat (Wheelen & Hunger , 2008 )
1.
Orientasi menyeluruh perusahaan . Apakah
menuju pertumbuhan (growth), strabilitas (stability), atau
penciutan / penghematan . Ketiga hal ini disebut Directional Strategy
2.
Industri atau pasar mana yang sesuai
dimasuki perusahaan untuk bersaing melalui produk dan unit bisnisnya
(Portofolio Strategy)
3.
Perilaku
manajemen perusahaan dalam
mengkoordinasi aktivitas, transfer
sumber daya, dan mendayagunakan kemampuan pada lini produk dan unit bisnis
(Parenting Strategy)
Strategi korporasi (corporate
strategy) adalah strategi yang berkaitan dengan pilihan arah perusahaan
secara keseluruhan, serta pengelolaan portofolio bisnis dan produk.
3 masalah utama terkait strategi
korporasi:
1. Strategi direksional
2. Analisis portofolio
3. Parenting strategy
a. Strategi Direksional
Strategi ini merupakan orientasi menyeluruh perusahaan
terhadap pertumbuhan (growth),
stabilitas (stability), atau
pengurangan (rethenchment). Ketiga
orientasi tersebut biasanya dikenal dengan pengertian grand strategy.
1) Strategi pertumbuhan (contoh: merger
dan akuisisi)
Strategi pertumbuhan mendasar yaitu
:
a) Strategi
Konsentrasi (Concentration Strategy)
Pertumbuhan Vertikal (Vertical Growth)
Pertumbuhan
ini dapat dicapai baik secara internal dengan cara memperluas operasi yang ada,
atau secara eksternal melalui akuisisi. (contoh: Indomie)
Pertumbuhan
Horizontal (Horizontal Growth)
Pertumbuhan
horizontal dapat dicapai dengan cara memperluas operasi perusahaan ke lokasi geografis lainnya dan/atau
meningkatkan jangkauan produk dan jasa yang ditawarkan pada pasar saat ini.
(contoh: brownies Amanda)
b) Strategi
Diversifikasi (Diversification Strategy)
Perusahaan mulai berpikir untuk melakukan diversifikasi
ketika pertumbuhannya tidak menunjukkan kemajuan dan tidak ada lagi peluang
untuk tumbuh dalam bisnis aslinya. Dua jenis strategi diversifikasi yaitu:
Diversifikasi
Konsentrik (Concentric/Related Diversification)
Strategi yang dijalankan dengan menambah produk
baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini baik keterkaitan dalam
kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan
pemasaran yang sama. (contoh: Kelompok usaha
Kompas Gramedia masuk ke bisnis penerbitan
(Elexmedia Komputindo), toko buku (Gramedia) dan penyiaran
(Radio Sonora dan TV7) dan Perusahaan mobil seperti
Suzuki dan Honda juga memproduksi sepeda motor)
Diversifikasi
Konglomerat (Conglomerate/Unrelated Diversification)
Strategi yang dijalankan dengan menambah produk baru
dan dipasarkan pada pasar baru tidak terkait dengan yang ada saat ini. Ide
dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. (Contoh : PT. Bank Lippo, Tbk
sebagai cikal bakal Group Lippo memutuskan untuk bergerak di sektor properti
seperti Lippo Karawaci, Lippo Cikarang dan Lippo Development)
2) Strategi stabilitas
Strategi
ini dapat dipilih perusahaan dibanding strategi pertumbuhan, apabila perusahaan
tetap melanjutkan aktivitas tanpa adanya perubahan arah yang signifikan.
Beberapa
jenis strategi ini adalah:
a) Strategi
Istirahat/Maju dengan Hati-hati (Pause/Proceed with Caution Strategy)
Strategi istirahat/maju dengan hati-hati adalah suatu timeout
- kesempatan untuk istirahat sebelum melanjutkan dengan strategi
pertumbuhan atau strategi pengurangan.
(contoh: perusahaan Dell yg mengalami kemajuan pertumbuhan 285% selama 2
tahun, saat itu perusahaan Dell melakukan strategi istirahat)
b) Strategi
Tidak Ada Perubahan (No-Change Strategy)
Strategi tidak ada perubahan adalah sebuah keputusan untuk
tidak melakukan suatu hal yang baru - suatu pilihan untuk melanjutkan operasi
dan kebijakan saat ini sampai waktu tertentu di masa yang akan datang. (contoh:
warung kecil atau took kelontong di dalam perumahan)
c) Strategi
Laba (Profit Strategy)
Strategi laba adalah suatu keputusan
untuk tidak melakukan sesuatu yang baru dalam suatu situasi yang buruk dan
bertindak seolah-olah masalah perusahaan hanya bersifat sementara. (contoh:
perusahaan yg akan melakukan go-public)
3) Strategi pengurangan
Strategi
ini digunakan perusahaan ketika perusahan memiliki posisi kompetisi yang lemah
pada beberapa atau semua lini produknya,
keadaan yang demikian yang mengakibatkan performa yang rendah, turunnya
penjualan, dan hilangnya laba.
a) Strategi
Putar Haluan (Turnaround Strategy)
Strategi
putar haluan menekankan perbaikan efisiensi operasional dan sangat tepat
digunakan ketika masalah yang dihadapi perusahaan sudah menjalar, tetapi belum
kritis. (contoh: melakukan konsolidasi)
b) Strategi
Perusahaan Tawanan (Captive Company Strategy)
Strategi
perusahaan tawanan, membuat perusahaan dapat mengurangi ruang lingkup aktivitas
fungsionalnya, seperti pemasaran, sehingga dapat mengurangi biaya secara
signifikan. (contoh: Simpson Industries, perusahaan pemasok suku cadang mobil
dari Birmingham-Michigan, mengizinkan sebuah tim khusus dari General Motors
(GM) mengawasi fasilitas produksi dan pembukuan serta mewawancarai karyawannya
demi kontrak jangka panjang )
c) Strategi
Menjual/Divestasi (Sell-Out/Divestment Strategy
Strategi
menjual dapat dipahami jika manajemen masih dapat memperoleh harga yang baik
bagi para pemegang sahamnya dan karyawan dapat bertahan pada pekerjaannya,
dengan cara menjual seluruh perusahaan kepada perusahaan lain. (contoh: Ford
melakukan strategi divestasi dengan menjual unit bisnis Jaguar dan Land Rover
kepada Tata Motors pada tahun 2008 untuk
membantu meningkatkan laba perusahaan pada tahun 2009)
d) Strategi
Kepailitan/Likuidasi (Bankruptcy/Liquidation Strategy)
Strategi
kepailitan meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada pengadilan sebagai
usaha untuk menyelesaikan kewajiban perusahaan. (contoh: Perusahaan Riau
Airlines pada tahun 2008, yang sempat mengalami kesulitan financial yang
menyebabkan terhentinya kegiatan operasional perusahaan untuk sementara)
4) Strategi kombinasi
Strategi
kombinasi adalah strategi yang dilakukan perusahaan apabila:
a) Keputusan strategi utamanya (grand
strategy) difokuskan pada berbagai strategi besar secara sadar (stabilitas,
pertumbuhan, atau pengurangan) pada waktu yang sama (secara simultan) dalam
berbagai unit bisnis perusahaan.
b) Perusahaan merencanakan menggunakan
beberapa strategi besar yang berbeda pada masa yang akan datang (secara
bertahap).
Penerapan strategi kombinasi ini
memang tidak mudah tetapi strategi ini sangat tepat bagi perusahaan yang
menghadapi banyak lingkungan dan lingkungan mengalami perubahan dengan
kecepatan yang tidak sama, serta produk perusahaan itu berada dalam tingkatan
daur hidup produk (product life cycle) yang berbeda.
b. Analisis Portofolio
Analisis ini merupakan Salah satu
alat bantu untuk mengembangkan strategi korporasi pada perusahaan dengan multi
bisnis. Dalam analisis ini, manajemen puncak memandang lini produk dan unit
bisnisnya sebagai serangkaian investasi yang diharapkan akan memberikan
keuntungan.
Beberapa pendekatan yang dapat
digunakan dalam analisis portofolio adalah:
1) Matriks
BCG
Matriks
BCG (Boston Consulting Group Matrix) menunjukkan hubungan antara tingkat
pertumbuhan industri (growth rate of industry) di mana perusahaan
bersaing, dengan pangsa pasar relatifnya (relative market share).
2) Matriks GE
Matriks
ini terdiri atas sembilan sel yang ditetapkan berdasarkan daya tarik industri
jangka panjang (long-term industry attractiveness) dan posisi kekuatan
bisnis dalam persaingan. Sebagai contoh, daya tarik industri mencakup parameter
tingkat pertumbuhan pasar, profitabilitas industri, ukuran, praktek penetapan
harga, yang merupakan kemungkinan peluang dan ancaman. Posisi kekuatan bisnis
dalam persaingan meliputi pangsa pasar, posisi teknologi, profitabilitas, dan
ukuran, yang merupakan kemungkinan kekuatan dan kelemahan.
3) Matriks
Internal Eksternal (Matriks IE)
Matriks
internal eksternal dikembangkan dari model matriks GE namun menggunakan
parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi.
Tujuan penggunaan matriks IE ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di
tingkat korporasi yang lebih detail.
c. Strategi Parenting
Strategi parenting merupakan
strategi yang memandang perusahaan sebagai sumber daya dan kapabilitas yang
dapat digunakan untuk membangun nilai bagi unit bisnis sekaligus menghasilkan
sinergi di antara berbagai unit bisnis tersebut. Strategi ini focus pada
kompetensi inti (core competencies) perusahaan induk (parent
corporation) dan pada nilai yang diciptakan dari hubungan antara induk dan
unit-unit bisnisnya.
D.
Strategi
Bisnis
Strategi
bisnis atau sering disebut strategi unit bisnis ini bisa berupa strategi di
level anak perusahaan, divisi, lini produk, atau profit centre lain yang
memiliki otonomi pengelolaan bisnisnya sendiri. Isu dalam strategi bisnis
adalah bagaimana mengkoordinasikan fungsi-fungsi bisnis/manajemen untuk
mencapai keunggulan kompetitif. Di level bisnis strategi yang diformulasikan
akan berkaitan dengan posisi bisnis terhadap pesaing, bagaimana mengakomodasi
perubahan tren pasar dan teknologi, dan upaya-upaya mempengaruhi persaingan
melalui tindakan-tindakan strategis seperti integrasi vertikal, atau tindakan
politis seperti lobi. Strategi generik Michael Porter adalah contoh strategi
bisnis (Umar, 2004).
Strategi
Bersaing Generik :
Menurut
Michael Porte, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi
memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi dan
fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Adapun pengertian dari
strategi bersaing tersebut adalah :
1. Keunggulan
Biaya
Keunggulan biaya merupakan strategi
yang paling jelas dari ketiga strategi generik. Dengan konsep ini perusahaan
bersiap menjadi produsen berbiaya rendah di dalam industrinya. Sumber
keunggulan biaya bervariasi dan bergantung pada struktur industry. Produsen
berbiaya rendah harus menemukan dan mengeksploitasi semua sumber keunggulan
biaya. Apabila perusahaan dapat mencapai dan mempertahankan keseluruhan
keunggulan biaya, maka perusahaan akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi di
dalam industrinya asalkan perusahaan dapat menguasai harga industri.
2. Deferensiasi
Diferensiasi merupakan upaya untuk
membuat produk kita berbeda atau diferensi dengan produknya orang lain. Produk
kita harus memiliki kelebihan atau keistimewaan tersendiri yang akan menjadi
daya tarik atau magnet terhadap konsumen.
Menurut David Hunger dan Thomas
Wheelen yang menyatakan bahwa : Diferensi merupakan strategi aktif untuk
mendapatkan hasil di atas rata-rata dalam sebuah bisnis tertentu karena
loyalitas mereka akan membuat sensitifitas konsumen terhadap harga menjadi
lebih mungkin untuk menumbuhkan peningkatan pengsa pasar.
3. Fokus
Fokus merupakan strategi kombinasi
antara keunggulan biaya dan diferensiasi yang diarahkan pada segmen pasar
tertentu. Tujuan fokus adalah memaksimalkan pelayanan pada usatu sasaran.
Adapun tokoh yang mengemukakan teori tentang strategi fokus antara lain :
Strategi ini merupakan perusahaan
memutuskan usahanya untuk melayani pasar sebagai kecil segmen pasar dan tidak
melayani pasar secara luas. Usaha ini dilakukan dengan mengenali secara detail
pasar yang dituju dan menerapkan keunggulan biaya menyeluh atau diferensiasi
pada segmen kecil tersebut.
Strategi ini merupakan suatu
strategi yang mencoba untuk menetik berat atau memfokuskan pada daerah pasar
target konsumen yang tertentu dan terbatas serta biasanyan sempit. Tidak
seperti pada dua strategi yang terdahulu yang ditujukan bagi sasaran pasar yang
cukup luas. Strategi fokus ini sering disebut sebagai strategi terkonsentrasi
yang berusaha untuk mengkonsentrasikan diri guna melayani segmen pasar yang
sempit dan terbatas. Segmen yang sempit ini pada umumnya adalah mereka yang
ekslusif dan dengan status sosial yang tinggi akan tetapi dapat pula
konsentrasi pada segmen yang terbatas dan rendah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Strategi
adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi
melalui misi (Mulyadi, 2001:56). Sedangkan menurut Stephanie K. Marrus, seperti
yang dikutip Sukristono (1995:78), strategi didefinisikan sebagai suatu proses
penentuan rencana para pemimpin puncak yang terfokus pada tujuan jangka panjang
perusahaan, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan
tersebut dapat tercapai.
·
Strategi Korporasi
Strategi ini berusaha
mengeksploitasi kompetensi khusus perusahaannya dengan mengadopsi pendekatan
portofolio terhadap manajemen bisnisnya dan mengembangkan rencana jangka
panjang, umumnya untuk periode tiga sampai lima tahun.
·
Strategi Unit Bisnis
Strategi ini bisa dikembangkan pada
level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau
jasa dalam industrinya atau segmen pasar yang dilayani oleh divisi tersebut.
Strategi bisnis yang diimplementasikan biasanya merupakan salah satu strategi
overall cost leadership atau diferensiasi.
B.
Saran
Strategi apa saja yang di pakai
dalam sebuah perusahaan itu bisa disesuaikan dan dikondisikan dengan keadaan,
karena setiap stategi bersaing tentunya memiliki keunggulan dan kelemahannya
tersendiri.
DAFTAR PUSTAKA
· Lubis, Arlina Nurbaity. 2004. STRATEGI PEMASARAN DALAM
PERSAINGAN BISNIS.
Senin, 09 Januari 2017.
Pukul 21.22 WIB.
Pdf.
·
MODUL MANAJEMEN STRATEGI. Senin, 09 Januari 2017.
Pukul 21.13
WIB.modul.mercubuana.ac.id/...%20Manajemen%20Strategik/Modul
Manajemen%20Strate.
· Rusmilawati,
2006. ANALISIS STRATEGI BERSAING “TEH
SOSRO”
DALAM
MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT
SIRNA
SOSRO. Sabtu, 07 Januari 2017. Pukul 20.24 WIB.
Pdf.
· Sholihah, Anis. 2015. ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM
PENGEMBANGAN PRODUK DI HOME INDUSTRI
KELOMPOK
USAHA BERSAMA KUCAI JAYA KALIBEBER
WONOSOBO.
Senin,
09 Januari 2017. Pukul 19.45 WIB. Pdf.
· Wae-useng, Nurma. 2013. STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING UNTUK
MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH DI PT
BPRS MITRA
CAHAYA INDONESIA NGAGLIK SLEMAN. Senin, 09 Januari 2017.
Pukul
19.55 WIB. Pdf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar