Rabu, 25 Januari 2017

STRATEGI KORPORASI DAN STRATEGI UNIT BISNIS DALAM PERSAINGAN PERUSAHAAN AGRIBISNIS

STRATEGI KORPORASI DAN STRATEGI UNIT BISNIS
DALAM PERSAINGAN PERUSAHAAN AGRIBISNIS

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Agribisnis Dasar
Dosen : Ir. Himmatul Miftah, M.Si

Description: download (1).jpg













Disusun Oleh :
Anisa Oktaviani Kurnia
A. 1510766



JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2017
KATA PENGANTAR

            Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia dan nikmatnyalah saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat dan salam kita curah limpahkan kebaginda Alam penegak kebatilan yakni Nabi Muhammad SAW.
            Adapun dalam pembuatan makalah ini berjudul “STRATEGI KORPORASI DAN STRATEGI UNIT BISNIS DALAM PERSAINGAN PERUSAHAAN AGRIBISNIS” yang bertujuan untuk mengetahui persaingan dalam sebuah perusahaan dan dapat menjadi tolak ukur kedepan ketika bekerja di sebuah perusahaan.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pembaca, dan saya berterimakasih kepada pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini. Sealigus meminta saran yang bersifat membangun untuk lebih baik lagi.




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................  1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................  1
C. Tujuan ..............................................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Bersaing ...........................................................  3
B. Tingkatan Strategi ...........................................................................  5
1. Strategi Korporasi .......................................................................  5
2. Strategi Unit Bisnis .....................................................................  5
3. Strategi Fungsional ......................................................................  5
C. Strategi Korporasi ...........................................................................  6
1.    Strategi Direksional ....................................................................  6
a.    Strategi Pertumbuhan ............................................................  7
b.    Strategi Stabilitas ...................................................................  8
c.    Strategi Pengurangan .............................................................  9
d.   Strategi Kombinasi ................................................................  10
2.    Analisis Portofolio ......................................................................  10
a.    Matriks BCG .........................................................................  10
b.    Matriks GE ............................................................................  10
c.    Matriks Internal Eksternal (Matriks IE) .................................  11
3.    Parenting Strategy ......................................................................  11
D. Strategi Unit Bisnis .........................................................................  11
1.    Keunggulan Biaya ......................................................................  12
2.    Diferensiasi .................................................................................  12
3.    Fokus ..........................................................................................  12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................  14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Bisnis (business) tidak terlepas dari aktivitas produksi, pembelian, penjualan, maupun pertukaran barang dan jasa yang melibatkan orang atau perusahaan. Aktivitas bisnis pada umumnya mempunyai tujuan menghasilkan laba, serta mengumpulkan cukup dana bagi kegiatan bisnis itu sendiri. Bisnis tidak akan berjalan dengan baik jika tidak didukung dengan strategi bersaing yang tepat.
Keunggulan bersaing penting untuk diketahui dalam penyusunan perencanaan bisnis karena tidak lepas dari prinsip-prinsip ekonomi, yaitu bagaimana operasional perusahaan dapat berjalan lancar dengan meminimalkan seluruh biaya yang ditimbulkan dan memaksimalkan keuntungan.
Dalam sebuah bisnis perusahaan harus memiliki strategi untuk terus mengembangkan produk baik itu dalam menciptakan produk baru maupun meningkatkan kualitas pelayanan untuk memuaskan pelanggan. Dengan cara ini diharapkan perusahaan dapat meningkatkan penjualan dan meningkatkan keuntungan atau profit.
Persaingan dalam dunia bisnis pada saat ini memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan – perusahaan agar dapat bersaing dengan competitor. Persaingan antar perusahaan tersebut berlangsung secara bebas namun ketat karena bermunculan perusahaan asing (foreign company) di dalam negeri. Persaingan yang ada tersebut dapat diatasi salah satunya dengan menunjukkan kinerja perusahaan yang baik di mata public pada umumnya dan khususnya di mata investor asingmaupun domestic.

B.  Rumusan Masalah
Menurut latar belakang yang dijabarkan diatas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian Strategi bersaing?
2.      Bagaimana dengan strategi korporasi dan strategi unit bisnis?

C.  Tujuan
     Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini, yaitu :
1.      Mengetahui pengertian strategi bersaing;
2.      Mengetahui pengertian dari strategi korporasi dan strategi unit bisnis;
3.      Mengetahui hal apa saja yang terkait dalam strategi korporasi dan unit bisnis.





BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Strategi Bersaing
Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi (Mulyadi, 2001:56). Sedangkan menurut Stephanie K. Marrus, seperti yang dikutip Sukristono (1995:78), strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang terfokus pada tujuan jangka panjang perusahaan, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai.
Menurut David (2011), strategi merupakan sarana dengan tujuan jangka panjang yang akan tercapai. Strategi bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, divestasi, likuiditas dan joint ventures.
Strategi bersaing Michael Porter yaitu cost leadership, diferensiasi, dan fokus. cost leadership yaitu perusahaan yang unggul dalam produksi berbiaya rendah mampu menggunakan keunggulan biayanya untuk menawarkan harga yang lebih rendah atau untuk menikmati margin yang lebih tinggi. Diferensiasi yaitu perusahaan mampu menciptakan persepsi terhadap nilai tertentu pada konsumennya misalnya, persepsi terhadap keunggulan kinerja produk, inovasi produk, pelayanan yang lebih baik dan lain sebagainya. Fokus yaitu strategi yang digunakan perusahaan yang bersedia melayani wilayah-wilayah goegrafis yang terisolasi.
Mintzberg mengemukakan dua strategi yaitu; strategi bersaing diferensiasi dan strategi tidak terdiferensiasi. Ada enam strategi bersaing yang dapat mendukung keunggulan kompetitif diferensiasi yaitu; (harga, citra pasar, desain produk, kualitas produk, pendukung produk). Strategi tidak diferensiasi yaitu dimana perusahaan tidak mempuyai dasar untuk diferensiasi atau strategi yang digunakan hanya meniru strategi perusahaan lain.
Strategi bersaing dalam Islam, Rasulullah saw. memberikan contoh bagaimana bersaing dengan baik. Ketika berdagang, Rasul tidak pernah melakukan usaha untuk menghancurkan pesaing dagangnya. Itu bukan berarti Rasulullah berdagang seadanya tanpa memperhatikan daya saingnya. Yang beliau lakukan adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dan menyebut spesifikasi barang yang dijual dengan jujur termasuk jika ada cacat pada barang tersebut.
Menurut Porter ada dua alasan mendasar dalam menentukan strategi bersaing perusahaan. Pertama, adalah daya tarik industri yang ditunjukan oleh profitabilitas industri dalam jangka panjang. Kedua, analisis terhadap berbagai faktor yang akan menentukan posisi persaingan perusahaan di dalam industri.
Porter menyebutkan adanya lima kekuatan persaingan yang akan berpengaruh terhadap profitabilitas suatu industri, yaitu: potential entrants, suppliers, industry competitors, substitutes, buyers.
a.       Pesaing potensial (potential entrants), adalah perusahaan yang saat ini tidak bersaing dalam satu industri tetapi memiliki kemampuan sumber daya untuk memasuki suatu industri apabila perusahaan tersebut berkehendak.
b.      Pemasok (supplier), merupakan organisasi yang menyediakan input bagi perusahaan seperti bahan baku, jasa, dan tenaga kerja. Pemasok yang memiliki posisi tawar yang kuat akan berusaha untuk memaksimalkan laba bagi dirinya sendiri dan mengakibatkan peningkatan biaya kepada industri yang bergantung pada pasokan input dari pemasok tersebut.
c.       Persaingan antar perusahaan dalam satu industri (Industry competitors), menunjukkan perjuangan perusahaan dalam satu industri untuk memperebutkan pangsa pasar (maket share) maupun pangsa pelanggan (customer share) melalui: penetapan harga produk, pengeluaran iklan dan promosi, penggunaan tenaga penjualan, penerapan penjualan langsung, maupun dukungan layanan purnajual.
d.      Ancaman dari produk substitusi (substitute products), persaingan terhadap produk tidak hanya berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama, melainkan juga berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang dihasilkan perusahaan.
e.       Daya tawar pembeli (buyer), pembeli memiliki posisi penting terhadap kelangsungan hidup perusahaan karena pendapatan penjualan (sales revenue) yang diperoleh perusahaan berasal dari penjualan produk perusahaan kepada pembeli. Posisi daya tawar pembeli terhadap perusahaan yang menjual barang dan jasa ditentukan oleh dua hal utama yaitu bargaining leverage (pengaruh tawar-menawar) dan price sensitivity (sensitivitas harga).

B.   Tingkatan Strategi
Menurut Husien Umar yang menyatakan bahwa : “Strategi sebuah kesatuan atas tingkatan-tingkatan berdasarkan ruang lingkup strategi itu sendiri. Dalam manajemen Strategik, perusahaan pada umumnya mempunyai tiga level atau tiga tingkatan strategi, yaitu :
1.      Strategi Korporasi
Strategi ini berusaha mengeksploitasi kompetensi khusus perusahaannya dengan mengadopsi pendekatan portofolio terhadap manajemen bisnisnya dan mengembangkan rencana jangka panjang, umumnya untuk periode tiga sampai lima tahun.
2.      Strategi Unit Bisnis
Strategi ini bisa dikembangkan pada level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa dalam industrinya atau segmen pasar yang dilayani oleh divisi tersebut. Strategi bisnis yang diimplementasikan biasanya merupakan salah satu strategi overall cost leadership atau diferensiasi.
3.      Strategi Fungsional
Strategi ini menekankan terutama pada pemaksimal sumber daya produktivitas. Dalam batasan oleh perusahaan dan strategi bisnis yang berada di sekitar mereka, departemen fungsional seperti fungsi-fungsi pemasaran, SDM, Keuangan, Produk-Operasi mengembangkan strategi untuk mengumpulkan bersama-sama berbagai aktivitas dan kompetensi mereka guna meningkatkan kinerja perusahaan.
Menurut David Hunger dan Thomas Wheelen yang menyatakan bahwa : “Strategi terdidi atas korporasi menggabarkan arah perusahaan terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan ini untuk mencapai keseimbangan produk dan jasa, strategi bisnis bersaing menggambarkan segmen pasar yang dilayani devisi tersebut, dikembangkan pada level divisi, dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industry khusus, strategi fungsional menekankan pada pemaksimalan sumber daya produktivitas perusahaan dan strategi bisnis di sekitar mereka.

C.  Strategi Korporasi
Tiga aspek penting dalam strategi korporat (Wheelen & Hunger , 2008 )
1.      Orientasi menyeluruh perusahaan . Apakah menuju  pertumbuhan  (growth), strabilitas (stability), atau penciutan / penghematan . Ketiga hal ini disebut Directional Strategy
2.      Industri atau pasar mana yang sesuai dimasuki perusahaan untuk bersaing melalui produk dan unit bisnisnya (Portofolio Strategy)
3.      Perilaku  manajemen perusahaan  dalam mengkoordinasi  aktivitas, transfer sumber daya, dan mendayagunakan kemampuan pada lini produk dan unit bisnis (Parenting Strategy)
Strategi korporasi (corporate strategy) adalah strategi yang berkaitan dengan pilihan arah perusahaan secara keseluruhan, serta pengelolaan portofolio bisnis dan produk.
3 masalah utama terkait strategi korporasi:
1.      Strategi direksional
2.      Analisis portofolio
3.      Parenting strategy

a.       Strategi Direksional
Strategi ini merupakan orientasi menyeluruh perusahaan terhadap pertumbuhan (growth), stabilitas (stability), atau pengurangan (rethenchment). Ketiga orientasi tersebut biasanya dikenal dengan pengertian grand strategy.
1)      Strategi pertumbuhan (contoh: merger dan akuisisi)
Strategi pertumbuhan mendasar yaitu :
a)      Strategi Konsentrasi (Concentration Strategy)
Pertumbuhan Vertikal (Vertical Growth)
Pertumbuhan ini dapat dicapai baik secara internal dengan cara memperluas operasi yang ada, atau secara eksternal melalui akuisisi. (contoh: Indomie)
                  Pertumbuhan Horizontal (Horizontal Growth)
Pertumbuhan horizontal dapat dicapai dengan cara memperluas operasi perusahaan  ke lokasi geografis lainnya dan/atau meningkatkan jangkauan produk dan jasa yang ditawarkan pada pasar saat ini. (contoh: brownies Amanda)
b)      Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)
Perusahaan  mulai berpikir untuk melakukan diversifikasi ketika pertumbuhannya tidak menunjukkan kemajuan dan tidak ada lagi peluang untuk tumbuh dalam bisnis aslinya. Dua jenis strategi diversifikasi yaitu:
                  Diversifikasi Konsentrik (Concentric/Related Diversification)
Strategi yang dijalankan dengan menambah produk baru yang masih terkait dengan produk yang ada saat ini baik keterkaitan dalam kesamaan teknologi, pemanfaatan fasilitas bersama, ataupun jaringan  pemasaran  yang  sama. (contoh: Kelompok  usaha  Kompas  Gramedia  masuk  ke  bisnis penerbitan  (Elexmedia  Komputindo),  toko  buku (Gramedia) dan penyiaran (Radio Sonora dan TV7) dan Perusahaan  mobil  seperti  Suzuki  dan  Honda  juga memproduksi sepeda motor)
Diversifikasi Konglomerat (Conglomerate/Unrelated Diversification)
Strategi yang dijalankan dengan menambah produk baru dan dipasarkan pada pasar baru tidak terkait dengan yang ada saat ini. Ide dasar strategi ini terutama pertimbangan profit. (Contoh : PT. Bank Lippo, Tbk sebagai cikal bakal Group Lippo memutuskan untuk bergerak di sektor properti seperti Lippo Karawaci, Lippo Cikarang dan Lippo Development)
2)      Strategi stabilitas
Strategi ini dapat dipilih perusahaan dibanding strategi pertumbuhan, apabila perusahaan tetap melanjutkan aktivitas tanpa adanya perubahan arah yang signifikan.
Beberapa jenis strategi ini adalah:
a)      Strategi Istirahat/Maju dengan Hati-hati (Pause/Proceed with Caution Strategy)
Strategi istirahat/maju dengan hati-hati adalah suatu timeout - kesempatan untuk istirahat sebelum melanjutkan dengan strategi pertumbuhan atau strategi pengurangan.  (contoh: perusahaan Dell yg mengalami kemajuan pertumbuhan 285% selama 2 tahun, saat itu perusahaan Dell melakukan strategi istirahat)
b)      Strategi Tidak Ada Perubahan (No-Change Strategy)
Strategi tidak ada perubahan adalah sebuah keputusan untuk tidak melakukan suatu hal yang baru - suatu pilihan untuk melanjutkan operasi dan kebijakan saat ini sampai waktu tertentu di masa yang akan datang. (contoh: warung kecil atau took kelontong di dalam perumahan)
c)      Strategi Laba (Profit Strategy)
Strategi laba adalah suatu keputusan untuk tidak melakukan sesuatu yang baru dalam suatu situasi yang buruk dan bertindak seolah-olah masalah perusahaan hanya bersifat sementara. (contoh: perusahaan yg akan melakukan go-public)



3)      Strategi pengurangan
Strategi ini digunakan perusahaan ketika perusahan memiliki posisi kompetisi yang lemah pada beberapa  atau semua lini produknya, keadaan yang demikian yang mengakibatkan performa yang rendah, turunnya penjualan, dan hilangnya laba.
a)      Strategi Putar Haluan (Turnaround Strategy)
Strategi putar haluan menekankan perbaikan efisiensi operasional dan sangat tepat digunakan ketika masalah yang dihadapi perusahaan sudah menjalar, tetapi belum kritis. (contoh: melakukan konsolidasi)
b)      Strategi Perusahaan Tawanan (Captive Company Strategy)
Strategi perusahaan tawanan, membuat perusahaan dapat mengurangi ruang lingkup aktivitas fungsionalnya, seperti pemasaran, sehingga dapat mengurangi biaya secara signifikan. (contoh: Simpson Industries, perusahaan pemasok suku cadang mobil dari Birmingham-Michigan, mengizinkan sebuah tim khusus dari General Motors (GM) mengawasi fasilitas produksi dan pembukuan serta mewawancarai karyawannya demi kontrak jangka panjang )
c)      Strategi Menjual/Divestasi (Sell-Out/Divestment Strategy
Strategi menjual dapat dipahami jika manajemen masih dapat memperoleh harga yang baik bagi para pemegang sahamnya dan karyawan dapat bertahan pada pekerjaannya, dengan cara menjual seluruh perusahaan kepada perusahaan lain. (contoh: Ford melakukan strategi divestasi dengan menjual unit bisnis Jaguar dan Land Rover kepada Tata Motors pada tahun  2008 untuk membantu meningkatkan laba perusahaan pada tahun 2009)
d)     Strategi Kepailitan/Likuidasi (Bankruptcy/Liquidation Strategy)
Strategi kepailitan meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada pengadilan sebagai usaha untuk menyelesaikan kewajiban perusahaan. (contoh: Perusahaan Riau Airlines pada tahun 2008, yang sempat mengalami kesulitan financial yang menyebabkan terhentinya kegiatan operasional perusahaan untuk sementara)
4)      Strategi kombinasi
Strategi kombinasi adalah strategi yang dilakukan perusahaan apabila:
a)      Keputusan strategi utamanya (grand strategy) difokuskan pada berbagai strategi besar secara sadar (stabilitas, pertumbuhan, atau pengurangan) pada waktu yang sama (secara simultan) dalam berbagai unit bisnis perusahaan.
b)      Perusahaan merencanakan menggunakan beberapa strategi besar yang berbeda pada masa yang akan datang (secara bertahap).
Penerapan strategi kombinasi ini memang tidak mudah tetapi strategi ini sangat tepat bagi perusahaan yang menghadapi banyak lingkungan dan lingkungan mengalami perubahan dengan kecepatan yang tidak sama, serta produk perusahaan itu berada dalam tingkatan daur hidup produk (product life cycle) yang berbeda.
b.      Analisis Portofolio
Analisis ini merupakan Salah satu alat bantu untuk mengembangkan strategi korporasi pada perusahaan dengan multi bisnis. Dalam analisis ini, manajemen puncak memandang lini produk dan unit bisnisnya sebagai serangkaian investasi yang diharapkan akan memberikan keuntungan.
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam analisis portofolio adalah:
1)      Matriks BCG
Matriks BCG (Boston Consulting Group Matrix) menunjukkan hubungan antara tingkat pertumbuhan industri (growth rate of industry) di mana perusahaan bersaing, dengan pangsa pasar relatifnya (relative market share).
2)      Matriks GE
Matriks ini terdiri atas sembilan sel yang ditetapkan berdasarkan daya tarik industri jangka panjang (long-term industry attractiveness) dan posisi kekuatan bisnis dalam persaingan. Sebagai contoh, daya tarik industri mencakup parameter tingkat pertumbuhan pasar, profitabilitas industri, ukuran, praktek penetapan harga, yang merupakan kemungkinan peluang dan ancaman. Posisi kekuatan bisnis dalam persaingan meliputi pangsa pasar, posisi teknologi, profitabilitas, dan ukuran, yang merupakan kemungkinan kekuatan dan kelemahan.
3)      Matriks Internal Eksternal (Matriks IE)
Matriks internal eksternal dikembangkan dari model matriks GE namun menggunakan parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan matriks IE ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporasi yang lebih detail.
c.       Strategi Parenting
Strategi parenting merupakan strategi yang memandang perusahaan sebagai sumber daya dan kapabilitas yang dapat digunakan untuk membangun nilai bagi unit bisnis sekaligus menghasilkan sinergi di antara berbagai unit bisnis tersebut. Strategi ini focus pada kompetensi inti (core competencies) perusahaan induk (parent corporation) dan pada nilai yang diciptakan dari hubungan antara induk dan unit-unit bisnisnya.

D.  Strategi Bisnis
Strategi bisnis atau sering disebut strategi unit bisnis ini bisa berupa strategi di level anak perusahaan, divisi, lini produk, atau profit centre lain yang memiliki otonomi pengelolaan bisnisnya sendiri. Isu dalam strategi bisnis adalah bagaimana mengkoordinasikan fungsi-fungsi bisnis/manajemen untuk mencapai keunggulan kompetitif. Di level bisnis strategi yang diformulasikan akan berkaitan dengan posisi bisnis terhadap pesaing, bagaimana mengakomodasi perubahan tren pasar dan teknologi, dan upaya-upaya mempengaruhi persaingan melalui tindakan-tindakan strategis seperti integrasi vertikal, atau tindakan politis seperti lobi. Strategi generik Michael Porter adalah contoh strategi bisnis (Umar, 2004).
Strategi Bersaing Generik :
Menurut Michael Porte, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Adapun pengertian dari strategi bersaing tersebut adalah :
1.    Keunggulan Biaya
Keunggulan biaya merupakan strategi yang paling jelas dari ketiga strategi generik. Dengan konsep ini perusahaan bersiap menjadi produsen berbiaya rendah di dalam industrinya. Sumber keunggulan biaya bervariasi dan bergantung pada struktur industry. Produsen berbiaya rendah harus menemukan dan mengeksploitasi semua sumber keunggulan biaya. Apabila perusahaan dapat mencapai dan mempertahankan keseluruhan keunggulan biaya, maka perusahaan akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi di dalam industrinya asalkan perusahaan dapat menguasai harga industri.
2.    Deferensiasi
Diferensiasi merupakan upaya untuk membuat produk kita berbeda atau diferensi dengan produknya orang lain. Produk kita harus memiliki kelebihan atau keistimewaan tersendiri yang akan menjadi daya tarik atau magnet terhadap konsumen.
Menurut David Hunger dan Thomas Wheelen yang menyatakan bahwa : Diferensi merupakan strategi aktif untuk mendapatkan hasil di atas rata-rata dalam sebuah bisnis tertentu karena loyalitas mereka akan membuat sensitifitas konsumen terhadap harga menjadi lebih mungkin untuk menumbuhkan peningkatan pengsa pasar.
3.    Fokus
Fokus merupakan strategi kombinasi antara keunggulan biaya dan diferensiasi yang diarahkan pada segmen pasar tertentu. Tujuan fokus adalah memaksimalkan pelayanan pada usatu sasaran. Adapun tokoh yang mengemukakan teori tentang strategi fokus antara lain :
Strategi ini merupakan perusahaan memutuskan usahanya untuk melayani pasar sebagai kecil segmen pasar dan tidak melayani pasar secara luas. Usaha ini dilakukan dengan mengenali secara detail pasar yang dituju dan menerapkan keunggulan biaya menyeluh atau diferensiasi pada segmen kecil tersebut.
Strategi ini merupakan suatu strategi yang mencoba untuk menetik berat atau memfokuskan pada daerah pasar target konsumen yang tertentu dan terbatas serta biasanyan sempit. Tidak seperti pada dua strategi yang terdahulu yang ditujukan bagi sasaran pasar yang cukup luas. Strategi fokus ini sering disebut sebagai strategi terkonsentrasi yang berusaha untuk mengkonsentrasikan diri guna melayani segmen pasar yang sempit dan terbatas. Segmen yang sempit ini pada umumnya adalah mereka yang ekslusif dan dengan status sosial yang tinggi akan tetapi dapat pula konsentrasi pada segmen yang terbatas dan rendah.









BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi (Mulyadi, 2001:56). Sedangkan menurut Stephanie K. Marrus, seperti yang dikutip Sukristono (1995:78), strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang terfokus pada tujuan jangka panjang perusahaan, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai.
·         Strategi Korporasi
Strategi ini berusaha mengeksploitasi kompetensi khusus perusahaannya dengan mengadopsi pendekatan portofolio terhadap manajemen bisnisnya dan mengembangkan rencana jangka panjang, umumnya untuk periode tiga sampai lima tahun.
·         Strategi Unit Bisnis
Strategi ini bisa dikembangkan pada level divisi dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa dalam industrinya atau segmen pasar yang dilayani oleh divisi tersebut. Strategi bisnis yang diimplementasikan biasanya merupakan salah satu strategi overall cost leadership atau diferensiasi.

B.     Saran
Strategi apa saja yang di pakai dalam sebuah perusahaan itu bisa disesuaikan dan dikondisikan dengan keadaan, karena setiap stategi bersaing tentunya memiliki keunggulan dan kelemahannya tersendiri.




DAFTAR PUSTAKA

·      Lubis, Arlina Nurbaity. 2004. STRATEGI PEMASARAN DALAM
PERSAINGAN BISNIS. Senin, 09 Januari 2017. Pukul 21.22 WIB.
Pdf.
·      MODUL MANAJEMEN STRATEGI. Senin, 09 Januari 2017. Pukul 21.13
WIB.modul.mercubuana.ac.id/...%20Manajemen%20Strategik/Modul
Manajemen%20Strate.
·      Rusmilawati, 2006. ANALISIS STRATEGI BERSAING “TEH SOSRO”
DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT
SIRNA SOSRO. Sabtu, 07 Januari 2017. Pukul 20.24 WIB. Pdf.
·      Sholihah, Anis. 2015. ANALISIS STRATEGI BERSAING DALAM
PENGEMBANGAN PRODUK DI HOME INDUSTRI KELOMPOK
USAHA BERSAMA KUCAI JAYA KALIBEBER WONOSOBO.  Senin,
09 Januari 2017. Pukul 19.45 WIB. Pdf.
·      Wae-useng, Nurma. 2013. STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING UNTUK
MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH DI PT BPRS MITRA
CAHAYA INDONESIA NGAGLIK SLEMAN. Senin, 09 Januari 2017.
Pukul 19.55 WIB. Pdf.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar